JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Jumjat 5 Juni. Rupiah dibuka menguat 0,14 persen atau 20 poin ke level Rp14.075 per dolar Amerika Serikat (AS).
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, penguatan aset-aset berisiko agak tertahan pagi ini karena pasar mengevaluasi data-data ekonomi yang masih memburuk seperti data tenaga kerja yang masih menunjukkan peningkatan pengangguran.
"Malam ini pasar akan menantikan data tenaga kerja AS-Non Farm Payrolls," kata Ariston kepada VOI.
Namun aset berisiko masih berpotensi menguat hari ini karena pasar masih merespons positif pembukaan ekonomi negara pagebluk COVID-19.
"Ditambah dengan rencana stimulus baru dari beberapa negara seperti AS, Jepang dan Zona Euro yang akan membantu pemulihan ekonomi ke depan," tuturnya.
Kondisi pasar global hari ini akan dipengaruhi AS masih dalam diskusi untuk menggelontorkan stimulus fiskal baru, Bank Sentral Eropa akan menyediakan dana lebih dari 1 miliar euro untuk program pembelian obligasi.
"Kemudian Bank sentral Jepang berencana melipatgandakan bantuan ke sektor UKM," jelas Ariston.
Menurutnya, rupiah masih berpotensi menguat hari ini dengan sentimen positif di atas. Rencana pelaksanaan kenormalan baru juga menjadi faktor positif untuk penguatan rupiah karena ekonomi akan aktif kembali.
"Hari ini rupiah berpotensi menguat menuju support di kisaran Rp14.000, dengan potensi resisten di 14.200 per dolar AS," pungkasnya.