Tak Main-main, Tiga Raksasa China Ini Siapkan Penantang Baru Tesla Model Y

JAKARTA - Tiga raksasa China, Changan, Huawei, dan CATL, resmi memperkenalkan Avatr 15, sebuah crossover listrik yang siap menjadi pesaing kuat Tesla Model Y.

Melansir CarNewsChina, 6 Mei, Avatr 15 dijadwalkan masuk ke pasar China pada semester kedua 2024. Mobil ini akan tersedia dalam dua varian: listrik murni (EV) dan listrik dengan jangkauan diperpanjang (EREV).

Desain Avatr 15 terlihat ramping dan futuristis, ciri khas lini produk Avatr. Lampu depan LED bertingkat serta saluran udara aktif di bagian bawah bumper menghiasi bagian depan. Lalu ada kamera menggantikan spion pada sisi samping, ditambah gagang pintu yang dapat tersembunyi secara otomatis, dan terlihat adanya pengait towbar di bagian belakang.

Dengan panjang sekitar 4750 mm, Avatr 15 termasuk ke dalam kategori SUV menengah. Mobil ini dibangun di atas platform CHN yang dikembangkan secara bersama oleh Changan, Huawei, dan CATL. Platform ini mampu mengakomodasi kedua varian mesin, baik EREV maupun EV. Selain Tesla Model Y, pesaing Avatr 15 lainnya adalah Xpeng G6, BYD Song Plus, dan BYD Sea Lion 07 yang akan segera diluncurkan.

Menariknya, lokasi pengujian Avatr 15 yang terungkap melalui kamuflase mobil ini justru menunjukkan keseriusan mereka. Titik lokasi tersebut berada di daerah dekat kota Yakeshi, Mongolia, yang dikenal sebagai kota terdingin di China dengan suhu terendah mencapai minus 50.4 derajat Celsius! Pemilihan lokasi uji coba ekstrem ini seolah ingin menegaskan kemampuan Avatr 15 dalam menghadapi cuaca dingin yang parah.

Informasi lebih detail mengenai Avatr 15 akan diumumkan kemudian. Avatr sendiri berambisi untuk melebarkan sayapnya ke pasar global. Thailand akan menjadi pasar internasional pertama mereka, disusul oleh kawasan Asia Tengah, Afrika Utara, Amerika Selatan, Timur Tengah, dan Asia Tenggara. Setelah itu, Avatr berencana merambah pasar Uni Eropa dan Amerika Utara.

Sebagai info, Avatr awalnya didirikan pada tahun 2018 sebagai proyek gabungan antara Changan dan startup Nio. Belakangan, Nio keluar karena alasan keuangan. CATL menggantikannya dalam proyek bersama ini. Saat ini, Changan memiliki 40 persen saham, sementara CATL memegang lebih dari 17 persen. Sisanya milik dana investasi lokal. Sedangkan Huawei bertindak sebagai pemasoknya.