Pasukannya Mundur dari Tiga Desa di Wilayah Timur, Panglima Militer Ukraina: Situasi di Garis Depan Semakin Memburuk
JAKARTA - Panglima Militer Ukraina Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi mengatakan pada Hari Minggu, pasukannya yang kalah jumlah telah mundur ke posisi baru di sebelah barat tiga desa di wilayah timur negara itu, di mana Rusia memusatkan pasukannya secara signifikan di beberapa lokasi.
Pernyataan Kolonel Jenderal Syrskyi mencerminkan memburuknya posisi Ukraina di wilayah timur, yang sejatinya diharapkan Kyiv dapat stabil setelah menerima pengiriman senjata AS berdasarkan paket bantuan senilai 61 miliar dolar AS yang disetujui minggu ini.
"Situasi di garis depan semakin memburuk," tulis Syrskyi di aplikasi Telegram, melansir Reuters 29 April.
Pernyataan itu menggambarkan daerah "yang paling sulit" adalah di sebelah barat Maryinka yang diduduki dan barat laut Avdiivka, kota yang direbut oleh pasukan Rusia pada Bulan Februari.
Kolonel Jenderal Syrskyi mengatakan, pasukan Kyiv telah mengambil posisi baru di sebelah barat Desa Berdychi dan Semenivka, keduanya di utara Avdiivka, dan Novomykhailivka, lebih jauh ke selatan dekat Kota Maryinka.
"Secara umum, musuh mencapai keberhasilan taktis tertentu di wilayah ini, namun tidak dapat memperoleh keuntungan operasional," katanya, seraya menambahkan Rusia telah mengerahkan empat brigade untuk melakukan serangan tersebut.
Sementara, brigade Ukraina yang baru diistirahatkan dirotasi di daerah tersebut untuk menggantikan unit yang menderita kerugian, katanya.
Kendati demikian, pernyataannya tidak menyebutkan status Novobakhmutivka, desa lain di dekat Berdychi, yang menurut Kementerian Pertahanan Rusia pada Hari Minggu telah direbut pasukannya.
Pasukan Moskow perlahan-lahan maju sejak merebut kota benteng Avdiivka, mengambil keuntungan dari kekurangan peluru artileri dan pasukan di pihak Ukraina.
Peta medan perang online yang dihasilkan oleh analis intelijen sumber terbuka menunjukkan, mereka telah maju lebih dari 15 km (9,5 mil) ke arah Desa Ocheretyne sejak merebut Avdiivka.
Lebih jauh ke depan, Kota Chasiv Yar yang dikuasai Kyiv adalah medan pertempuran utama yang muncul karena posisinya di dataran tinggi yang dapat berfungsi sebagai pintu gerbang ke kota Kostiantynivka, Sloviansk dan Kramatorsk.
Kolonel Jenderal Syrskyi menggambarkan Chasiv Yar dan Desa Ivanivske di timur lautnya sebagai "titik terpanas" di garis depan tersebut.
Adapun Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, pihaknya telah menangkis serangan balik Ukraina di dekat Chasiv Yar.
Dalam perkembangan yang mengkhawatirkan bagi Ukraina, Kolonel Jenderal Syrskyi mengatakan pasukannya memantau dengan cermat peningkatan jumlah pasukan Rusia di wilayah Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina.
Kota di bagian timur laut berpenduduk 1,3 juta jiwa dan hanya berjarak 30 km dari perbatasan Rusiaitu telah dihantam oleh serangan udara dalam beberapa bulan terakhir, yang menurut Kyiv merupakan upaya yang disengaja oleh Moskow untuk menjadikan Kharkiv tidak dapat dihuni.
Kolonel Jenderal Syrskyi mengatakan, ada tanda-tanda Rusia sedang mempersiapkan serangan di bagian utara negara itu.
Baca juga:
- Kritik Rudal Jarak Jauh Washington untuk Ukraina, Korut: AS Tidak Pernah Bisa Kalahkan Tentara dan Rakyat Rusia
- Presiden Zelensky Sebut Ukraina Butuh Segera Sistem Pertahanan Udara Patriot
- Gedung Putih Sebut Israel Setuju Mendengarkan Kekhawatiran AS Mengenai Serangan ke Rafah
- Kepala UNRWA: Jumlah Anak yang Tewas di Gaza Selama 6 Bulan lebih Banyak dari Semua Konflik Dunia 4 Tahun Terakhir
"Di arah yang paling mengancam, pasukan kami telah diperkuat dengan unit artileri dan tank," katanya.
Ukraina saat ini mengharapkan pengiriman bantuan militer AS yang telah lama ditunggu-tunggu, yang menurut para pejabat sangat penting untuk menahan invasi Rusia yang telah berlangsung selama dua tahun.
Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan, tim Ukraina dan AS sedang mengerjakan "teks spesifik" perjanjian keamanan 10 tahun yang akan mencakup senjata dan dukungan lainnya.