Northrop Grumman Bekerja Sama dengan SpaceX pada Proyek Satelit Mata-mata

JAKARTA - Perusahaan penerbangan dan pertahanan Northrop Grumman sedang bekerja sama dengan SpaceX, perusahaan luar angkasa milik  miliarder Elon Musk. Mereka bekerja pada proyek satelit mata-mata terklasifikasi yang sudah mulai mengambil gambar resolusi tinggi dari Bumi. Hal ini terungkap dari  beberapa orang sumber yang familiar dengan program tersebut.

Program tersebut,  dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan pemerintah AS dalam melacak target militer dan intelijen dari orbit Bumi rendah. Selain itu, menyediakan gambar resolusi tinggi yang sebelumnya lebih banyak diambil oleh pesawat tanpa awak dan pesawat pengintai.

Inklusi Northrop Grumman, yang sebelumnya tidak pernah dilaporkan, mencerminkan keinginan pejabat pemerintah untuk menghindari untuk memberikan terlalu banyak kendali dari program intelijen yang sangat sensitif kepada satu kontraktor. "Ini dalam kepentingan pemerintah untuk tidak sepenuhnya berinvestasi pada satu perusahaan yang dijalankan oleh satu orang," kata salah satu sumber.

Belum jelas apakah kontraktor lain terlibat saat ini atau bisa bergabung dengan proyek tersebut seiring berjalannya waktu. Juru bicara di Northrop Grumman dan SpaceX tidak menanggapi permintaan untuk memberikan komentar.

Dalam proyek itu, disebut Northrop Grumman menyediakan sensor untuk beberapa satelit SpaceX. Northrop Grumman,  akan menguji satelit-satelit tersebut di fasilitasnya sendiri sebelum diluncurkan. Sedikitnya 50 satelit SpaceX diperkirakan akan berada di fasilitas Northrop Grumman untuk prosedur itu, termasuk pengujian dan pemasangan sensor dalam beberapa tahun mendatang, kata salah satu orang tersebut.

Pada Maret, dilaporkan Reuters  bahwa National Reconnaissance Office, atau NRO, pada  2021 memberikan kontrak senilai  1,8 miliar dolar AS kepada SpaceX untuk proyek terklasifikasi tersebut, sebuah  rencana jaringan rencana dari ratusan satelit. Sejauh ini, kata orang-orang yang mengenal proyek tersebut, SpaceX telah meluncurkan sekitar belasan prototipe dan sudah menyediakan gambar uji kepada NRO, sebuah agen intelijen yang mengawasi pengembangan satelit mata-mata AS.

Kumpulan gambar itu sebelumnya belum pernah dilaporkan. Dalam sebuah pernyataan, juru bicara NRO mengatakan bahwa agensi tersebut "selalu bekerja dengan sekelompok mitra yang beragam untuk memberikan kemampuan intelijen, pengawasan, dan pengintaian ruang angkasa berbasis satelit yang paling mumpuni, beragam, dan tangguh." Juru bicara itu menolak untuk memberikan komentar tentang rincian jaringan satelit atau mengidentifikasi perusahaan mana pun yang mungkin terlibat.

Kemampuan pemetaan jaringan tersebut dirancang untuk memiliki resolusi superior dibandingkan dengan sebagian besar sistem mata-mata pemerintah AS yang ada saat ini.

Ini juga dirancang untuk mengatasi kekhawatiran lain: Saat ini, lembaga pertahanan dan intelijen AS mengumpulkan sejumlah besar gambar dari pesawat tanpa awak dan pesawat pengintai di wilayah udara kedaulatan negara lain, yang merupakan risiko, terutama di zona konflik. Meletakkan koleksi gambar tersebut di orbit Bumi mengurangi risiko tersebut, kata pejabat AS.

Bagi SpaceX, yang dikenal karena peluncuran cepat roket yang dapat digunakan kembali dan satelit internet komersialnya, proyek tersebut adalah usahanya pertama dalam layanan pengintaian intelijen, yang sebelumnya menjadi domain pemerintah dan kontraktor luar angkasa mapan.

Sejak SpaceX memulai operasinya lebih dari dua dekade yang lalu, Musk dan pejabat perusahaan lainnya telah menolak untuk bekerja dengan kontraktor luar angkasa dan pertahanan yang mapan, banyak di antaranya mereka kritik sebagai birokratis dan lamban.

Tetapi meskipun agensi luar angkasa dan intelijen bekerja lebih erat dengan SpaceX, kata orang-orang yang mengenal kontrak tersebut, pejabat ingin memastikan bahwa mitra lainnya ikut serta. Northrop Grumman memiliki sejarah panjang sebagai kontraktor pertahanan dan intelijen, yang sudah menyediakan produk dan layanan kepada pemerintah AS termasuk satelit militer, wahana antariksa yang dapat dimanuver, dan komunikasi berbasis ruang angkasa.

Ketika jaringan satelit mata-mata baru tersebut sepenuhnya dikerahkan maka akan dilengkapi dengan sejumlah sensor berbeda, termasuk teknologi optik dan radar. Sistem tersebut juga akan dilengkapi dengan satelit relay yang dapat mentransmisikan gambar dan data lainnya di seluruh jaringan, tambah dua orang tersebut.