Menlu Retno: Indonesia-China Gelar Pertemuan Tingkat Tinggi di Labuan Bajo Besok
JAKARTA - Indonesia dan China akan menggelar pertemua tingkat tinggi untuk membahas detail peningkatan kerja sama di Labuan Bajo esok, dengan Negeri Tirai Bambu menjadi mitra dagang terbesar saat saat ini, kata Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno L.P Marsudi.
Jelang perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-China, Menlu Retno mengatakan Kemitraan Strategis Komprehensif Jakarta-Beijing akan terus dipupuk dengan semangat kerja sama, saling menghormati dan saling menguntungkan, usai pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi.
"RRT adalah salah satu mitra penting Indonesia. RRT merupakan mitra dagang terbesar bagi Indonesia, dengan volume perdagangan mencapai lebih dari 127 miliar dolar AS," kata Menlu Retno di Jakarta, Kamis 18 April.
"RRT juga merupakan salah satu investor asing terbesar dengan nilai investasi lebih dari 7,4 miliar dolar AS tahun lalu," sambungnya.
Lebih jauh Menlu Retno menerangkan, beberapa fokus kerja sama investasi yang akan terus diperkuat antara lain di bidang hilirisasi industri, pembangunan infrastruktur, manufaktur, transisi energi serta ketahanan pangan.
Dijelaskan olehnya, kerja sama ekonomi secara detail akan dibahas dalam pertemuan High-Level Dialogue Cooperation Mechanism (HDCM) yang digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur besok.
"Dari pihak Indonesia akan dipimpin bersama oleh Menko Marves dan Menlu. Sementara dari pihak RRT akan dipimpin oleh Menlu Wang Yi," ungkap Menlu Retno.
Baca juga:
- Presiden Erdogan: Saya akan Berjuang Demi Palestina Meski Ditinggal Sendirian
- Indonesia dan China Desak Semua Pihak di Timur Tengah Menahan Diri
- Belasan Ribu Anak-anak Tak Berdosa Tewas di Gaza, Presiden Erdogan: Israel Telah Mengalahkan Pemimpin Nazi Adolf Hitler
- 33.899 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza, 13.800 di Antaranya Anak-anak
Ditambahkannya, dalam pertemuan bilateral hari ini kedua menteri luar negeri juga membahas kerja sama penanganan kejahatan lintas batas, terutama online scam.
"Saya sampaikan pentingnya kerja sama kawasan, termasuk dengan RRT dalam penanganan kejahatan ini, di mana banyak WNI yang menjadi korban," jelas Menlu Retno.
"Saya juga mengajak RRT untuk melakukan kerja sama di bidang pencegahan, agar korban tidak terus berjatuhan," pungkasnya.