Sebut-sebut Israel, Presiden Ukraina Ingin Sekutu Tingkatkan Pasokan Pertahanan Udara untuk Hadapi Serangan Rusia

JAKARTA - Presiden Volodymyr Zelensky dan komandan militer Ukraina pada Hari Senin mempertimbangkan tindakan di garis depan peperangan dengan Rusia yang telah berlangsung selama 25 bulan, kembali menyerukan peningkatan dukungan pertahanan udara dari sekutu.

Dalam pidato video malamnya, Presiden Zelensky mengeluarkan permohonan baru agar pertahanan udara melindungi kota-kota dan infrastruktur dari serangan Rusia, meminta sekutu Kyiv untuk menunjukkan kesatuan yang sama seperti yang mereka tunjukkan dalam membantu Israel menangkis serangan Iran.

Presiden Zelensky mencatat tiga sektor di mana pasukan Ukraina menghadapi situasi sulit dalam melawan serangan gencar Rusia, yakni Chasiv Yar, di sebelah barat Kota Bakhmut yang dikuasai Rusia di timur, serta Pokrovsk dan Kupiansk, lebih jauh ke barat dan utara.

Lebih jauh Presiden Zelensky mengatakan laporan disajikan mengenai penyediaan senjata dan sistem peperangan elektronik, serta cara melindungi infrastruktur yang terkena serangan rudal dan drone Rusia selama berminggu-minggu.

Selain itu, Presiden Zelensky juga mendengar laporan intelijen tentang serangan baru Rusia yang ia perkirakan akan segera diluncurkan.

"Ini adalah tentang apa yang harus kita persiapkan, semua bentuk tindakan musuh," kata Presiden Zelensky, melansir Reuters 16 April.

Pertahanan udara Ukraina. (Wikimedia Commons/Ministry of Defense of Ukraine)

"Jelas bahwa kegilaan di Kremlin masih kuat dan penjajah akan mencoba mengintensifkan serangan mereka. Kami akan menanggapinya," tandasnya.

Pasukan Rusia telah membuat kemajuan kecil dalam beberapa minggu terakhir, mengamankan kendali atas desa-desa di wilayah timur Donetsk sejak merebut kembali kota kunci Avdiivka pada Bulan Februari.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Zelensky kembali memuji apa yang ia gambarkan sebagai "persatuan" dalam membantu Israel mempertahankan diri dari serangan udara Iran akhir pekan lalu.

"Israel bukan anggota NATO dan tidak ada yang terlibat dalam perang," katanya.

"Mereka hanya membantu menyelamatkan nyawa. Shahed (pesawat tak berawak) di langit Ukraina terdengar seperti di langit Timur Tengah. Serangan balistik di mana-mana sama saja jika tidak ditembak jatuh," jelas Presiden Zelensky.

Ia menyerukan "kemauan politik", terutama dari Amerika Serikat, di mana paket bantuan masih terhambat di Kongres.

Terpisah, Ketua DPR AS Mike Johnson diperkirakan akan memutuskan minggu ini mengenai bagaimana menangani permintaan Presiden Joe Biden, terkait bantuan keamanan senilai milyaran dolar bagi Ukraina dan sekutu-sekutu AS lainnya.

Johnson telah menolak untuk mengizinkan DPR yang dikuasai Partai Republik untuk melakukan pemungutan suara atas langkah yang telah disahkan oleh Senat.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba mengatakan pada sebuah Konferensi Keamanan Laut Hitam, Ukraina membutuhkan tambahan Patriot dan sistem pertahanan udara lainnya.

Diketahui, sekutu-sekutu Barat telah enggan untuk mengirimkan pertahanan udara tambahan ke Kyiv, sementara Ukraina membutuhkan 26 sistem Patriot untuk melindungi wilayah negara secara penuh. Jerman telah berjanji untuk mengirimkan sistem lain menyusul permintaan dari Kyiv.

Menlu Kuleba bertemu dengan mitranya dari Norwegia, Espen Barth Eide, di Kyiv untuk mengoordinasikan upaya penyediaan Patriot dengan segera.