Bagikan:

JAKARTA - Perwakilan Tetap Iran di Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan serangan mereka ke Israel sebagai hal yang sah, memperingatkan negara itu tidak melakukan kesalahan lagi dan Amerika Serikat tidak ikut campur.

"Dilakukan berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB yang berkaitan dengan pertahanan yang sah, aksi militer Iran merupakan respons terhadap agresi rezim Zionis terhadap gedung diplomatik kami di Damaskus," tulis Misi Iran untuk PBB dalam unggahan di media sosial X, seperti dikutip Minggu 14 April.

Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengklaim telah melakukan serangan terhadap Israel, mengatakan itu sebagai respons terhadap serangan ke Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah yang menewaskan sejumlah elite militer Iran, mengutip IRNA.

"Serangan tersebut merupakan respons terhadap berbagai kejahatan yang dilakukan oleh rezim Zionis, termasuk serangan terhadap bagian konsuler Kedutaan Besar Iran di Damaskus dan pembunuhan sekelompok komandan dan penasihat militer negara kami di Suriah," kata pernyataan itu.

Menurut Kantor Hubungan Masyarakat IRGC, rincian operasi tersebut, yang dilakukan dengan persetujuan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi, di bawah pengawasan Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran, dan dengan dukungan dari Angkatan Darat dan Kementerian Pertahanan Iran, akan segera diumumkan ke publik, mengutip Tasnim.

"Masalah ini bisa dianggap selesai. Namun, jika rezim Israel melakukan kesalahan lagi, respons Iran akan jauh lebih parah. Ini adalah konflik antara Iran dan rezim Israel yang jahat, yang mana AS harus menjauh!," tegas Misi Iran untuk PBB.

Di Israel, juru bicara Israel Defense Forces (IDF) mengonfirmasi adanya serangan drone dan rudal Iran terhadap negaranya, mengatakan jet tempur dan sistem pertahanan udara mereka disiagakan untuk melakukan antisipasi.

Juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan, serangan Iran menyebabkan sedikit kerusakan pada pangkalan militer.

Dia mengatakan sebagian besar rudal dicegat oleh sistem pertahanan udara jarak jauh Arrow. Rudal-rudal tersebut sebagian besar ditembak jatuh di luar wilayah udara Israel, katanya.

Salah satu serangan menyebabkan cederanya seorang gadis muda di Negev, dan dampak lainnya menyebabkan "kerusakan ringan pada infrastruktur" di pangkalan militer di Israel selatan, kata Laksda Hagari, mengutip The Times of Israel.

Gadis itu, menurut petugas medis, terluka oleh pecahan peluru setelah dicegat.

Dia juga mengatakan, jet tempur juga menjatuhkan puluhan rudal jelajah dan puluhan drone.

Secara total, Iran meluncurkan lebih dari 200 proyektil ke Israel, menurut Laksda Hagari.

"Saya mengutuk keras eskalasi serius yang ditunjukkan oleh serangan besar-besaran yang dilancarkan Republik Iran terhadap Israel malam ini. Saya menyerukan penghentian segera permusuhan ini," ujar Sekjen PBB Antonio Guterres dalam pernyataan di situs PBB.

"Saya sangat khawatir mengenai bahaya nyata dari eskalasi yang menghancurkan di seluruh kawasan. Saya mendesak semua pihak untuk menahan diri semaksimal mungkin guna menghindari tindakan apa pun yang dapat mengarah pada konfrontasi militer besar-besaran di berbagai bidang di Timur Tengah," seru Sekjen PBB.