Ibu Korban Cerita Detik-detik Anaknya Minta Pulang Usai Dicabuli Si Oknum Petugas Damkar
JAKARTA – Kasus dugaan pelecehan seksual yang diduga dilakukan oknum petugas pemadam kebakaran (damkar) terhadap anak kandungnya, masih bergulir di Polda Metro Jaya.
PA (27) ibu korban menceritakan kronologi saat anaknya mendapat perlakuan tidak baik yang dilakukan mantan suaminya, SN.
Diceritakan PA, awalnya pelaku mengucapkan ulang tahun untuk anaknya melalui pesan singkat kepada PA. Setelah pesan itu disampaikan, wajah korban sedih sebab ia sudah lama tidak bertemu dengan ayahnya pascaperceraian PA dengan SN, satu tahun lalu.
“31 Januari, tapi di sekitar jam 9 malam akhirnya SN (pelaku) jemput S (korban) didepan BSD, kita janjian di situ. Habis itu, SN bawa S ke rumahnya di daerah Cilangkap, Jakarta Timur,” cerita PA kepada wartawan, Jumat, 22 Maret.
PA menyebut, selama anaknya tinggal dengan mantan suaminya, ia mengaku selalu memantaunya.
“Aku kan selalu video call pantau dia dari tracking lokasinya gitu kan, karena S aku bawain handphone yang sudah aku pasang tracking,” katanya.
Singkat cerita, Minggu 4 Februari 2024 lalu, korban S menghubungi PA dan mengatakan bahwa dia ingin dijemput pulang. PA pun menghubungi mantan suaminya untuk menjemput sang buah hatinya.
“S nelfonin aku terus ‘mama kapan jemput?’ Terus aku bilang ‘iya dek, sebentar ya mama lagi ada di kerjaan nanti selesai mama jemput’. Akhirnya aku jemput ke sana karena dia (pelaku) gak bisa anter. Akhirnya aku jemput di daerah Cilangkap,” katanya.
Baca juga:
- Petugas Damkar Terjatuh dari Tembok Saat Padamkan Api di Gudang Lazada
- Di Depan Kantor KPU, Eks Danjen Kopassus Teriak ‘Jokowi Sutradara Kecurangan Pilpres 2024’
- Siang Hari Berduaan di Kamar Kost, Pasangan Bukan Suami Istri Dibawa ke Kantor Polisi untuk Dibina
- 4 Pasangan Bukan Suami Istri Masuk Hotel Melati di Malam Ramadan, Terpaksa Digiring Petugas ke Polres Kendal
“Dan si pelaku ini bilang ‘jemputnya di depan gang aja ya’. Gak biasanya sih begitu karena kan biasanya aku dibolehin kalau jemput S di rumahnya dia,” sambungnya.
Sesampainya di lokasi yang menjadi kesepatakan, Minggu 4 Februari, sore hari, korban masuk ke dalam mobil sambil menagis.
“Mamah S kangen sama mama. S mau sama mama aja”. Dia bilang begitu sambil meluk aku, sambil netesin air mata, aku masih belum ada kecurigaan kan. Aku mikirnya ‘oh anakku memang kangen. Namanya gak ketemu beberapa hari, sudah gitu kan anak aku emang lembut banget,” pungkasnya.
Saat perjalanan arah pulang, S terlihat gelisah dan nampak pada bibir pecah-pecah seperti anak yang tidak mendapatkan makan dan minum. PA pun menghubungi mantan suaminya bertanya apakah S sudah diberi makan apa belum.
“Ternyata memang belum dikasih makan dari pagi, dengan alasan anaknya terlalu sibuk main handphone. Katanya begitu, gak minta makan. Seharusnya kalau orang tua yang bener kan nawarin anaknya makan dong ya, masa sampai sore gak dikasih makan gitu,” ucapnya.
“Lagi perjalanan pulang di situ Sea minta ganti pampers, akhirnya aku berhenti di Alfa buat beli pampers sama tisu basah. Pas aku buka celananya aku kaget, kok banyak luka, kayak bentol dan dia sembari nangis histeris sambil pegang alat kelaminnya,” aku PA.
Karena panik, PA membawa korban ke klinik untuk diperiksa dokter.
“Iyah bener bu ini ada luka gesekan, sebaiknya ibu segera bawa langsung bawa ke RS, poli spesialis anak karena alatnya juga disini kurang lengkap,” ungkap PA.
Keesokan harinya, ia bersama korban mendatangi rumah sakit di kawasan Tangerang. Hasilnya diketahui korban mengalami luka di bagian kemaluannya. Pihak rumah sakit pun menyarankan untuk membuat laporan kepolisian dan melakukan visum.
“Aku pindah RS, di daerah Gading Serpong. Di sana aku ditangani dokter Obgin, dokternya bekas dari RS Polri. Habis dicek, dokternya langsung bilang 'bu yang sabar ya bu. Sebaiknya ibu langsung bikin laporan ke Polda agar bisa visum. Karena benar ini ada luka robekan sekitar 2-3 hari yang lalu,” ujarnya.
Mendengar hal itu, PA mengaku kaget dan tak percaya mantan suaminya berbuat keji kepada anaknya kandungnya sendiri.
PA berusaha bertanya langsung ke mantan suaminya, namun yang bersangkutan tidak memberikan jawaban.
PA menduga bila aksi perkosaan itu dilakukan pada 3 Februari 2024 lalu. Mengingat korban dijemput olehnya pada 4 Februari.
“Kayaknya di antara 3 sama 4. Karena 4 Februari itu kan pas banget aku jemput. Pas 3 Februari masih nginep di rumah dia. Kemungkinan di malam itu, soalnya lukanya ini luka baru, dokter mengatakan ini luka baru. Karena memang bener-bener luka kemerahan itu luka baru,” tuturnya.