Soal Jadi Merek EV: Mercedes-Benz Tunda, Audi Fleksibel
JAKARTA - Sejumlah produsen kendaraan telah memutuskan menunda peralihan ke listrik (EV) sepenuhnya, yang terbaru Mercedes-Benz yang memundurkan rencana menjual 50 persen kendaraan listrik hingga akhir dekade ini.
Alasan penundaan ini dikarenakan fakta yang terjadi saat ini di mana Mercedes-Benz melihat bahwa kendaraan plug-in hybrid (PHEV) akan akan tetap relevan beberapa tahun ke depan. Namun, pesaingnya seperti Audi memiliki pandangan tersendiri dalam hal ini.
CEO Audi Gernot Doellner mengatakan bahwa pihaknya akan tetap berpegang teguh pada strategi kendaraan listrik meskipun menghadapi sejumlah tantangan pada tahun ini, tapi ia tak menampik kemungkinan ada perubahan jika permintaan EV terus turun.
“Kami memperbarui seluruh portofolio kami, jadi posisi kami sangat fleksibel,” ujar Doellner dikutip dari Autocar, Rabu, 20 Maret.
Baca juga:
Perusahaan ini memiliki visi untuk menghadirkan kendaraan listrik di semua lini model di periode 2026 serta meluncurkan kendaraan dengan mesin pembakaran terakhirnya pada tahun tersebut sebelum menghentikan penjualan non-EV pada 2033 mendatang.
“Rencananya mesin bermesin ICE dan peluncuran perdana PHEV akan dilakukan pada tahun 2026, dan pada 2033 kami berencana untuk melakukan penghentian penggunaan kendaraan bermesin emisi,” tambah Doellner.
Setelah peluncuran Q6 e-tron, Audi akan merilis 19 model lainnya yang terdiri dari drivetrain ICE maupun EV pada periode antara 2024 dan 2025. Diperkirakan pabrikan meluncurkan A6 versi listrik serta Q5 bergaya SUV menjelang akhir tahun ini.