Diplomat Uni Eropa Sebut Israel Memicu Kelaparan di Jalur Gaza

JAKARTA - Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan pada Hari Senin, Israel memicu kelaparan di Jalur Gaza dan menggunakan kelaparan sebagai senjata perang, sebuah tuduhan yang dibantah oleh menteri luar negeri Israel.

"Di Gaza kita tidak lagi berada di ambang kelaparan, kita berada dalam kondisi kelaparan yang berdampak pada ribuan orang," kata Borrell pada pembukaan konferensi bantuan kemanusiaan untuk Gaza di Brussels, Belgia, melansir Reuters 18 Maret.

"Ini tidak bisa diterima. Kelaparan digunakan sebagai senjata perang. Israel memicu kelaparan," kritik Borrell.

Awal bulan ini, pakar Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengatakan Israel menghancurkan sistem pangan Gaza sebagai bagian dari "kampanye kelaparan" yang lebih luas, dalam perangnya melawan militan Hamas dan mencaci-maki badan hak asasi manusia PBB karena tidak berbuat lebih banyak.

"Gambaran kelaparan di Gaza sungguh tak tertahankan dan Anda tidak melakukan apa-apa," kata Michael Fakhri, Pelapor Khusus PBB untuk Hak atas Pangan, dalam pidatonya di Dewan Hak Asasi Manusia PBB.

Para pejabat bantuan kemanusiaan telah memperingatkan akan terjadinya kelaparan, lima bulan setelah kampanye melawan kelompok militan Palestina, sementara rumah sakit di bagian utara wilayah kantong yang terpencil mengatakan anak-anak mulai meninggal karena kekurangan gizi.

Lebih lanjut Fakhri mengatakan kepada dewan, Israel "menghancurkan sistem pangan di Gaza".

"Israel telah melancarkan kampanye kelaparan terhadap rakyat Palestina di Gaza," tambahnya, termasuk menargetkan nelayan skala kecil.

Diketahui, beberapa negara di dunia telah mengkritik Israel atas meningkatnya kelaparan di wilayah tersebut, termasuk Mesir dan Irak.

Menanggapi hal ini, Yeela Cytrin, penasihat hukum misi Israel untuk PBB, menyebut tuduhan terhadap Israel sebagai sebuah "kebohongan terang-terangan".

"Israel sepenuhnya menolak tuduhan bahwa mereka menggunakan kelaparan sebagai alat perang," katanya kepada dewan dan kemudian keluar sebagai bentuk protes.

Israel sendiri membantah membatasi bantuan ke Gaza dan telah mulai bekerja sama dengan kontraktor swasta untuk menyalurkan bantuan.