Tiga Kali Dukung Prabowo Jadi Capres, PAN Berharap Dapat Kursi Lebih di Kabinet

JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) berharap mendapat jatah kursi lebih di kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran jika nanti ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2024 oleh KPU. Pasalnya, PAN sudah setia mendukung Prabowo Subianto di tiga kali pencalonan presiden. 

Hal itu disampaikan Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay menanggapi soal jumlah kursi menteri untuk parpolnya di kabinet pemerintahan selanjutnya. 

Saleh mengatakan, PAN masih fokus mengurus rekapitulasi suara sekaligus bersiap-siap menghadapi perselisihan pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK). Karenanya, partai yang diketuai Zulkifli Hasan itu belum membicarakan soal jatah menteri di kabinet.

"Rekapitulasi ini tinggal sebentar lagi. Setelah itu, kita belum bisa tenang-tenang. Masih harus berjuang lagi di MK. Mengamankan suara pilpres dan pileg. Khusus PAN, ada beberapa dapil yang kami siapkan untuk menggugat. Data dan bukti sudah dikumpulkan. Sudah siap didaftarkan ke MK," ujar Saleh, Senin, 18 Maret. 

Wakil sekretaris TKN Prabowo-Gibran itu menekankan urusan jatah menteri di kabinet adalah urusan bersama mitra koalisi. Dia menuturkan, semua partai memiliki peran strategis dalam memberikan tiket dan memenangkan Prabowo-Gibran.

"Alangkah indahnya, penetapan jatah menteri didasarkan atas kesepakatan bersama. Sebab, di parlemen pun nanti, semua koalisi pasti akan memiliki peran masing-masing. Prinsipnya, harus sama-sama. Tidak boleh ada yang ditinggalkan," jelas Saleh. 

 

Karena itu, Saleh meyakini Prabowo-Gibran akan mengambil tindakan yang bijaksana dengan memberikan penilaian objektif kepada semua partai koalisi, terutama PAN.

Pasalnya menurut Saleh, partainya sudah 15 tahun selalu membersamai Prabowo dan mendukungnya di pilpres hingga tiga kali. Bahkan pada periode pertama Jokowi, PAN bersama-sama Gerindra di luar pemerintahan. 

"Prabowo tiga kali menjadi capres. Nah, baru yang ketiga ini tembus. Selama tiga kali itu, PAN selalu menjadi pendukung utama. Tidak pernah pindah dukungan. Bahkan, Prabowo pernah berpasangan dengan Hatta Rajasa, ketua umum PAN," beber Saleh. 

"Kalau dari sisi historis ini, PAN bisa saja berharap lebih. Selama ini, duka lara sudah sama-sama dihadapi. Giliran dapat suka cita, ya diharapkan tetap bersama. Ini poin penting yang juga perlu diingatkan," ucapnya. 

Meski begitu, Ketua Fraksi PAN di DPR itu menegaskan persoalan kabinet adalah hak prerogatif presiden. Karena itu, kata Saleh, PAN akan menghormati keputusan yang akan diambil oleh Prabowo. 

"Urusan ini nanti ajalah. Sekarang kita fokus selesaikan semua tahapan pemilu. Yang penting, kebersamaan harus tetap dikokohkan," pungkasnya.