Luhut Minta Tukang Kritik Pemerintah Pindah dari Indonesia, Anies Ingatkan Kebebasan Berbicara
JAKARTA - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan merespons pernyataan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yang meminta orang yang selalu mengkritik pemerintah untuk pindah dari Indonesia.
Anies mengingatkan akan adanya kebebasan berbicara dalam asas demokrasi yang diterapkan di Tanah Air. Menurutnya, para pengkritik tak perlu disalahkan.
"Di situ lah pentingnya kenapa dalam prinsip demokrasi itu ada kebebeasan berbicara. Jadi kalau ada komentar dan kritik, ini jadikan sebagai kesempatan untuk menjelaskan kepada publik. Tapi bukan kemudian yang kecil jadi salah," kata Anies saat ditemui di Masjid Kubah Emas, Depok, Jawa Barat, Jumat, 15 Maret.
Anies mengklaim, selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta maupun Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) beberapa tahun silam, ia menganggap kritik sebagai proses pembelajaran pada publik.
"Itu adalah bahan untuk saya jawab, untuk saya menjeleaskan. Sehingga, rakyat banyak akan mendengar nanti. Bagaimana kebijakan pemerintah itu, penjelasannya lebh lengkap. Dengan apa? Dengan ada komentar, pertaanyaan, kritik, sanggahan," jelas Anies.
Sebelumnya saat acara Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri (PDN) Tahun 2024 pada Kamis, 7 Maret lalu, Luhut meminta semua pihak untuk tidak terus-terusan mengkritik pemerintah.
Jika mereka hanya mengkritik dan memandang pekerjaan pemerintah buruk, Luhut menyarankan untuk keluar dan pindah dari Indonesia.
"Jadi saya berharap kita semua harus bangga jadi orang Indonesia, kita kritik bangsa kita tapi kritik yang membangun. Jangan kritik merasa semua jelek, semua jelek. Kalau jelek pindah aja kau dari Indonesia ini," ungkap Luhut.
Di satu sisi, Luhut juga menyindir mantan pejabat pemerintah yang kini menjadi tukang kritik. Jika mereka kerap mengkritik pemerintah, Luhut balik bertanya apa yang sudah berhasil dilakukan oleh mantan pejabat tersebut.
"Saya suka kesal juga kadang-kadang, bilang 'ini kurang, ini kurang'. Alah, aku tanya juga, ku lihat dulu waktu dia jadi pejabat Apa kerjanya? Tak jelas juga," tutur Luhut.
Baca juga:
- Pengusaha Hanan Supangkat Minta KPK Tunda Pemeriksaan Gara-gara Sakit
- Geledah Rumah Pengusaha Hanan Supangkat, KPK Temukan Uang hingga Rp15 Miliar Diduga Terkait TPPU SYL
- Kepala Rutan KPK Diperiksa Etik Terkait Dugaan Pungli Hari Ini
- Hengki "Otak" Pungli Rutan hingga Kepala Rutan Diperiksa KPK Hari Ini
"Kan sekarang jejak digital kamu kelihatan, jangan sombonglah kau bicara-bicara, kritik-kritik. You have done nothing atau mungkin kau juga mencuri waktu kau menjabat," tambahnya.