PKB Minta Bawaslu Ambil Sikap Tegas Usut Lonjakan Suara PSI
JAKARTA - Wakil Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda mendesak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk menelusuri lonjakan perolehan suara PSI di Pemilu Legislatif 2024 dalam Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU.
Huda meminta Bawaslu bekerja untuk menghalangi upaya manipulasindan pengalihan suara partai politik manapun dalam proses rekapitulasi suara berjenjang yang tengah berlangsung.
"Kita minta Bawaslu mengambil sikap tegas melakukan mitigasi terkait dengan lonjakan suara ini. Apakah ada? Ada faktanya di lapangan. Karena, itu kita minta Bawaslu untuk memgambil sikap tegas," kata Huda di kantor DPP PKB, Cikini, Jakarta Pusat, Senin, 4 Maret.
Huda menyarankan agar Bawaslu langsung mengeksekusi penelusuran dugaan penggelembungan suara di tiap tempat pemungutan suara (TPS) tanpa harus menunggu rekapitulasi tingkat nasional.
Di satu sisi, Huda meminta KPU memberikan ruang dalam mekanisme pembukaan kotak suara untuk pengecekan suara ulang dalam rekapitulasi tingkat kecamatan.
"Kita kasih ruang Bawaslu untuk melakukan mitigasi merekomendasikan ketika ada temuan penggelembungan suara utk lngsung dieksekusi di daerah masing-masing. Enggak dibawa ke tingkat pleno povinsi sampai ke tingkat pusat," jelas Huda.
Drama pemilihan umum masih terus berlanjut. Sekarang ini, publik dibuat terkejut dengan anomali perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang melonjak secara tiba-tiba.
Pada Minggu, 3 Maret, suara PSI berada di angka 3,13 persen atau sebesar 2.403.367 suara. Jumlah suara partai yang dimpimpin Kaesang Pangarep ini mendapar sorotan karena mengalami kenaikan signifikan hanya dalam waktu sehari, setelah sebelumnya hanya di angka sekitar 2,8 persen.
Dengan demikian, PSI hanya butuh kurang dari satu persen suara, tepatnya 0,87 persen suara, untuk dapat mencapai ambang batas parlemen (parliamentary threshold) empat persen. Jika berhasil mencapai ambang batas, maka untuk pertama kalinya partai yang dipimpin putra bungsu Presiden Joko Widodo itu dapat menduduki kursi DPR di Senayan.
Lonjakan suara yang dialami PSI menjadi sorotan. Muncul dugaan terjadi penggelembungan suara untuk partai ‘anak muda’ ini. Kecurigaan tersebut muncul karena ada perbedaan hasil perolehan suara PSI antara Sirekap KPU dan formulir model C1 Plano terjadi di sejumlah TPS.
Baca juga:
- Firli Bahuri Tak Kunjung Ditahan, Kapolri hingga Kajati DKI Digugat Praperadilan
- 3 Eks Pimpinan KPK Surati Kapolri Minta Firli Bahuri Ditahan: Pemerasan Levelnya Sadis
- MK Hapus Ambang Batas Parlemen 4 Persen, Mahfud MD: Parpol Satu-Dua Persen Jangan Mimpi
- MK Sebut Revisi Ambang Batas Parlemen Diserahkan ke DPR
Sadar partai yang dibangunnya jadi pembicaraan publik, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie meminta semua pihak menunggu hasil akhir dari KPU. Ia menegaskan, saat ini rekapitulasi suara masih berlangsung.
"Kita tunggu saja hasil perhitungan akhir KPU. Jangan menggiring opini yang menyesatkan publik. Yang tidak wajar adalah apabila ada pihak-pihak yang mencoba menggiring opini dengan mempertanyakan hal tersebut," kata Grace dalam keterangan tertulis.