Lamborghini Persiapkan 'Huracan STJ' sebagai Salam Perpisahan Seri Huracan

JAKARTA - Lamborghini berencana untuk meluncurkan penerus dari Huracan dengan mengusung mesin V8 hybrid. Sebelum kemunculannya, pabrikan berlogo ‘banteng mengamuk’ ini akan merilis varian terakhir dari model ikonik ini, Huracan STJ.

Menurut laporan CarBuzz, Kamis, 29 Februari, merek supercar ternama asal Italia ini telah mengajukan dua merek dagang, yaitu ‘Huracan STJ’ dan ‘STJ’, ke European Intellectual Property Office baru-baru ini. Dikabarkan pengajuan nama tersebut disertai dengan logo resmi model yang akan datang dengan gabungan ‘S’, ‘T’, dan ‘J’ berwarna merah mencolok.

Dilaporkan juga mobil ini akan menjadi versi teratas dari semua jajaran seri yang pernah ada dan diposisikan di atas Huracan STO. Selain itu, model ini berpotensi akan menjadi kendaraan ‘track-only’ yang spesial.

Huracan STO adalah salah satu dari tiga versi Huracan Evo yang dikembangkan sebagai salam perpisahan kepada generasi kedua seri ini, selain Sterrato dan Technica. STO memiliki singkatan dari ‘Super Trofeo Omologata’ yang mengacu pada seri balap ‘Lamborghini Super Trofeo’.

Mobil tersebut menampilkan kap cl

amshell ‘Cofango’, sayap belakang agresif, roof scoop palsu, dengan mesin berkapasitas 5,2 liter V10 naturally-aspirated menghasilkan tenaga hingga 631 dk.

Untuk model yang akan datang, pabrikan menggunakan lencana nama ‘STJ’ dengan ‘J’ diartikan sebagai ‘Jota’. Secara historis, penematan huruf ‘J’ dikhususkan untuk model Lamborghini edisi khusu, seperti Aventador J yang diluncurkan pada 2012 dan Miura Jota pada 1970 lalu.

“Jota”, kata dalam bahasa Spanyol untuk huruf J, mengacu pada peraturan balap Appendix J FIA serta Miura Jota merupakan model siap balapan yang dikembangkan oleh insinyur otomotif dan test driver Bob Wallace pada tahun 1970. Mobil tersebut hanya tersedia satu unit, namun supercar ini mengalami kecelakaan dan terbakar satu tahun setelahnya.

Penamaan ‘Jota’ juga digunakan pada Diablo pada tahun 1995. Diablo Jota hanya tersedia sebanyak 28 unit dengan peningkatan pada bagian tenaga dan torsi, modifikasi interior maupun eksterior, serta peningkatan pada sistem knalpot, sehingga mobil ini hanya diperbolehkan melaju di lintasan sirkuit.