CEO Google Sundar Pichai Mengakui Kekurangan dan Bias dalam Gemini
JAKARTA - CEO Google, Sundar Pichai, mengatakan kepada karyawan dalam sebuah catatan pada Selasa 27 Februari, bahwa perusahaan sedang bekerja untuk memperbaiki alat AI Gemini-nya. Ia menyebut beberapa respon teks dan gambar yang dihasilkan oleh model tersebut "bias" dan "benar-benar tidak dapat diterima".
Perusahaan ini pekan lalu menghentikan penggunaan alatnya yang membuat gambar orang setelah adanya ketidakakuratan dalam beberapa gambaran sejarah yang dihasilkan.
Pichai mengatakan kepada karyawan bahwa beberapa respon alat tersebut telah menyinggung penggunanya dan menunjukkan bias.
"Tim kami telah bekerja siang malam untuk mengatasi masalah ini. Kami sudah melihat peningkatan yang signifikan pada berbagai prompt... Dan kami akan meninjau apa yang terjadi dan memastikan kami memperbaikinya secara luas," katanya.
Baca juga:
Google sekarang berencana untuk meluncurkan kembali Gemini AI dalam beberapa minggu mendatang. Situs berita Semafor pertama kali melaporkan berita tersebut, yang kemudian dikonfirmasi oleh juru bicara Google.
Sejak peluncuran ChatGPT oleh OpenAI yang didukung Microsoft pada November 2022, Google yang dimiliki oleh Alphabet telah berlomba-lomba untuk menciptakan perangkat lunak AI pesaing.
Perusahaan tersebut merilis chatbot AI generatif Bard setahun yang lalu. Awal bulan ini Google mengubah namanya menjadi Gemini dan meluncurkan rencana langganan berbayar, yang dapat dipilih pengguna untuk kemampuan penalaran yang lebih baik dari model AI tersebut.