Berencana Menjadi Brand EV Sepenuhnya, Volvo Ganti Penamaan Jajaran Mobil Listriknya
JAKARTA - Volvo Cars merupakan salah satu perusahaan otomotif yang memiliki komitmen dalam transisi menuju elektrifikasi sepenuhnya. Merek asal Swedia ini bahkan telah mantap jadi brand kendaraan listrik (EV) sepenuhnya pada 2030 mendatang.
Untuk memperkuat komitmennya, model seperti XC40 Recharge dan C40 Recharge yang merupakan dua jajaran model EV akan berganti nama menjadi EX40 dan EC40. Penempatan huruf ‘E’ tersebut sebelumnya telah ada pada EX30, EX90, dan EM90.
Dengan demikian, lencana nama ‘Recharge’ akan dihapus dalam jajaran EV maupun model plug-in hybrid (PHEV). Khusus mobil PHEV, akan dilabeli oleh nama dengan akhiran T6 atau T8. Standar nama model terbaru ini diharapkan dapat memudahkan pelanggan lama maupun baru dalam membedakan model EV dan PHEV.
“Dengan menyelaraskan model-model listrik pertama kami dengan portofolio mobil listrik kami yang lain, kami menyederhanakan pilihan bagi konsumen seiring kami terus melakukan elektrifikasi pada jajaran produk kami dan menyegarkan kendaraan hibrida kami,” kata Bjorn Anwall, selaku Chief Commercial Officer Volvo Cars, dalam laman perusahaan, Rabu, 21 Februari.
Selain itu, merek juga memperkenalkan perangkat lunak paket Performance terbaru untuk model EX40 dan EC40 Twin Motor. Disebutkan paket ini dapat meningkatkan daya sebesar 25 kW serta mencakup pemetaan pedal unik untuk respons akselerator yang lebih cepat dan mode ‘Performance’ untuk mengeluarkan tenaga 325 kW sepenuhnya.
Baca juga:
Langkah ini mencerminkan transformasi Volvo dalam menuju brand elektrifikasi sepenuhnya. Sebagai informasi, selama tahun 2023, segmen EV menyumbang 16 persen dari volume penjualan global atau meningkat 70 persen dibandingkan dengan tahun 2022.
Perusahaan juga memastikan model seperti EX30, EX90, dan EM90 akan diluncurkan pada tahun ini sekaligus menambah portofolio mereka dalam menghadirkan lebih banyak EV secara global.