Trauma Berat, Korban Perundungan SMA Binus Serpong Datangi UPTD PPA Didampingi Keluarga
TANGERANG - ASS (17), pelajar SMA Binus Serpong mengaku mengalami trauma akibat perundungan (bully) yang diduga dilakukan sejumlah senior di sekolahnya. Untuk menindaklanjuti kasus ini, ASS
didampingi anggota keluarga mendatangi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA).
Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menjelaskan, ASS pasti akan butuh waktu bisa lepas dari rasa trauma akibat perundungan yang dialaminya.
“Kita mungkin dulu pernah mendapatkan perlakukan seperti itu, pasti akan membutuhkan waktu untuk sembuh,” kata Diyah Puspitarini kepada wartawan di UPTD PPA Tangsel, Selasa, 20 Februari.
Kendati demikian, ia belum mengetahui tingkatan trauma yang dialami korban. Oleh sebab itu, pihaknya mendalami soal kondisi kejiwaan korban.
Baca juga:
- 16 Tahanan Polsek Kabur, IPW: Belum Tentu Petugas Lalai, Mereka Fokus Pengamanan Pemilu
- Remaja Laki-laki Bersimbah Darah Usai Dihantam Toyota Fortuner Hitam di JLNT Casablanca, Saksi: Mobil Jalannya Zig-zag
- Warga Kodam Jaya Kemayoran Heboh, Sopir Bajaj dan Jukir Kejar-kejaran di Dalam Alfamart
- Polda Jateng Imbau Masyarakat Waspadai Konten Hoaks Pascapencoblosan Pemilu 2024
“Nah, tingkat trauma, saya tidak tahu ya. Itu psikologis ya. Yang penting, tadi kami memastikan, apakah sudah mendapatkan pendampingam psikologis? Sudah. Anak masih butuh pemulihan,” ucapnya.
Sementara itu Tenaga Layanan Kemen PPPA, Permina Sinaturi memastikan bila pihaknya akan membantu memperbaiki kondisi piskilogis ASS.
“Kita hanya memastikan proses hukumnya berjalan dengan baik, memastikan anak ini juga dalam masa pemulihan psikologisnya,” tutupnya.