Militer Israel Klaim Tangkap Puluhan Orang Terkait Serangan Hamas dalam Operasi Pasukan Khusus di RS Nasser
JAKARTA - Israel Defense Forces (IDF) mengatakan mereka telah menahan lebih dari 20 tersangka serangan kelompok militan Hamas Oktober lalu, saat mereka melanjutkan penggerebekan di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis.
“Pasukan khusus IDF terus beroperasi melawan organisasi Hamas di Rumah Sakit Nasser; tentara menemukan senjata di dalam rumah sakit dan menangkap puluhan tersangka teroris," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan pada Hari Jumat, melansir CNN 16 Februari.
Kendati demikian, IDF tidak memberikan rincian tambahan mengenai orang-orang yang ditahan dan sifat keterlibatan mereka dalam serangan Hamas pada 7 Oktober.
Mengenai senjata yang ditemukan di rumah sakit tersebut, militer Israel mengklaim menemukan mortir dan granat, serta merilis foto resolusi rendah dari dugaan simpanan senjata.
"Penggunaan rumah sakit untuk kegiatan teroris, penembakan mortir dari wilayah sipil, dan penyanderaan melanggar hukum internasional," kata juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari mengenai temuan tersebut.
Diketahui, IDF mengakui pasukan khususnya terlah menyerbu RS Nasser, setelah melakukan pengepungan selama berhari-hari terhadap satu-satunya rumah sakit besar yang masih berfungsi di Gaza.
Baca juga:
- Korban Tewas Warga Palestina di Gaza Bertambah Jadi 28.663 Jiwa saat Israel Berencana Menyerang Rafah
- Presiden Macron dan Zelensky Tandatangani Perjanjian Bilateral Keamanan Prancis-Ukraina Hari Ini
- Ukraina Butuh Rp7,591 Kuadriliun untuk Membangun Kembali Negara Itu Usai Perang
- Presiden Putin Nilai Joe Biden Lebih Berpengalaman, Sementara Trump Politisi Non-Sistemik
Laksda Hagari mengatakan, mereka memiliki "informasi intelijen yang kredibel dari sejumlah sumber, termasuk dari para sandera yang telah dibebaskan," bahwa Hamas sebelumnya telah menyandera para sandera di rumah sakit tersebut, dan mayat para sandera yang telah meninggal kemungkinan ada di rumah sakit tersebut.
"Operasi sensitif ini dipersiapkan dengan baik dan dilakukan oleh pasukan khusus IDF yang menjalani pelatihan khusus," ujar Laksda Hagari, mengutip Reuters.