Reboot Acara Televisi: Antara Nostalgia dan Cari Untung

JAKARTA - Kamis, 25 Februari, ViacomCBS mengumumkan kehadiran Paramount+, sebuah platform yang merupakan branding dari CBS All Access. Artinya, Paramount siap ikut dalam persaingan layanan streaming.

Melansir Deadine, Jumat, 26 Februari, Viacom memberi pembaruan mengenai konten yang tersedia dalam Paramount+. Kali ini mereka mengikuti jejak Warner Bros yang merilis film di bioskop bersamaan dengan streaming HBO Max.

Sebenarnya, kehadiran Paramount+ bukan sebuah kejutan mengingat beberapa waktu lalu Paramount mengumumkan sedang membuat serial tentang pembuatan The Godfather untuk streaming.

ViacomCBS pun menaungi beberapa stasiun televisi sehingga dipastikan tayangan dari MTV, Nickelodeon, BET, dan Comedy Central akan tersedia di sini. Di antara barisan program yang diumumkan, ada beberapa judul serial yang akrab di telinga penonton.

ViacomCBS akan mereboot serta membuat versi baru beberapa tayangan andalan mereka seperti Dora the ExplorerFairly Odd ParentsRugratsiCarlyFrasierGrease, dan SpongeBob Squarepants.

>

Bagi Anda yang lahir dan bertumbuh di era ‘80-’90-an tentu tidak asing dengan sejumlah judul di atas. Mereka adalah tayangan yang hadir di televisi di saat belum ada kecanggihan streaming seperti sekarang ini.

Seiring dengan pengumuman tersebut, muncul berbagai pro dan kontra. Tidak sedikit penggemar yang merasa reboot tidak diperlukan. Contohnya Rugrats.

Menilik teaser perdana yang dirilis Kamis kemarin, kontra di antara warganet berhamburan. Mereka tidak terima dengan konsep baru Paramount yang mengganti artstyle dalam Rugrats menjadi 3D.

Selain itu, Rugrats yang notabene serial anak-anak juga dipertanyakan. Jika ini dibuat untuk layanan streaming, apakah targetnya orang dewasa atau tetap anak-anak?

Pihak Paramount+ belum menjelaskan alasan mereka melakukan reboot terutama untuk serial anak-anak tetapi warganet meminta agar lebih baik serial orisinalnya yang dirilis lewat streaming alih-alih membuat acara baru.

Kenapa Reboot?

Reboot adalah penanda masa baru untuk sebuah serial. Reboot juga menjadi pilihan di mana tim produksi melanjutkan karakter, cerita, dan latar belakang. Penggunaan kata reboot pun berasal dari istilah 'menyalakan kembali komputer secara sengaja atau intensional'.

Ketika sebuah serial direboot, tidak ada yang berubah dari serial tersebut namun audiens yang menyaksikan sudah berubah.

Serial reboot menjadi penawar nostalgia bagi audiens era ‘90-an yang tidak memiliki akses untuk menyaksikan serial tersebut. Di masa lampau, kita tidak bisa menonton ulang tontonan yang kita lihat di televisi. Berbeda dengan sekarang di mana kita tidak perlu merasa repot.

Selain akses, serial reboot juga membagikan nostalgia untuk penontonnya dengan membuat pengembangan dari sesuatu yang sudah disukai penonton. “Dengan banyak televisi saat ini, akan lebih mudah jika (tontonan) sudah tidak asing di mata audiens,” kata Jason Lynch dari Adweek kepada ABC News.

Penyesuaian

Gossip Girl, misalnya. Cerita mengenai kisah remaja di satu sekolah ini hits di tahun 2000-an. Serial ini menjadi titik mula pengisahan tentang remaja di sebuah sekolah yang memiliki masalah percintaan dan pertemanan.

Pihak HBO Max melakukan sejumlah perubahan untuk reboot Gossip Girl. Sebut saja karakter dan tokoh serta cerita baru. Yang sama hanyalah seragam mereka.

HBO Max menyebut, mereka melakukan penyesuaian dengan masa sekarang. Mereka menaruh pemain berkulit hitam sebagai pemeran utama serta menawarkan isu sosial yang banyak diperbincangkan berbeda dengan versi orisinalnya yang lebih menekankan kekayaan dan percintaan.

Ya, bisa dikatakan reboot menebus kesalahan serial di masa lalu baik soal ceritanya atau detail yang berhubungan dengan rasisme atau identitas seseorang.

Dengan serangkaian penyesuaian dan perbaikan ini, serial reboot menjadi tontonan yang menarik. Isu sosial yang disajikan serta beragam karakter yang ditampilkan membuat reboot menjadi kesempatan kedua. Namun sudut pandang ini kembali ke penonton, apakah mereka benar-benar merasakan nostalgia atau konsep reboot menjadi cara tim produksi untuk meraup keuntungan?