Honda Lakukan Recall Massal Sebanyak 750.000 Unit di AS, Inilah Penyebabnya

JAKARTA - Kabar tak sedap datang dari pihak Honda. Perusahaan otomotif asal Jepang ini mengumumkan akan menarik kembali (recall) sebanyak 750.000 unit kendaraan di AS karena terdapat kesalahan pada bagian airbag yang bisa mengembang tak sesuai dengan semestinya ketika terjadi kecelakaan.

Menurut National Highway Traffic Safety Adminstration (NHTSA) di AS, sensor berat kursi penumpang depan mungkin alami keretakan dan korsleting, sehingga gagal menekan kantung udara sebagaimana mestinya.

Dilansir dari Reuters, Rabu, 7 Februari, program penarikan kembali ini meliputi beberapa model, terdiri dari Pilot, Accord, dan Civic keluaran tahun 2020-2022 dan CR-V serta Passport yang merupakan model 2020-2021.

Pabrikan berlogo ‘H’ ini telah mengajukan ini ke regulator keselamatan dan mengeklaim telah menerima sebanyak 3.834 klaim garansi. Meskipun demikian, perusahaan tidak menemukan adanya kasus cedera maupun kematian yang melibatkan masalah tersebut.

Honda menjelaskan kepada NHTSA bahwa setelah bencana alam berdampak pada pabrik subkontraktor, pemasok untuk sementara mengganti bahan dasar pada papan sirkuit cetak sensor bobot kursi. Disebutkan bahwa bahan alternatif yang digunakan dapat memberikan tekanan tambahan pada papan sirkuit cetak.

Untuk mengatasi masalah tersebut, pabrikan berupaya untuk menjangkau para pemilik kendaraan yang terdampak untuk membawa mobilnya ke jaringan dealer untuk penggantian komponen.

Sebelumnya di negeri paman Sam, Honda juga memutuskan untuk melakukan recall pada model CR-V produksi 2020 hingga 2022. Sekitar 106.000 unit SUV ini terdampak karena masalah kabel baterai yang meningkatkan risiko kebakaran bila terjadi kecelakaan.

Masalah tersebut terjadi akibat hilangnya sekring pada kabel aki 12 volt di luar kendaraan dapat menyebabkan kabel aki mengalami korsleting atau panas berlebih saat terjadi tabrakan, sehingga berpotensi memicu kebakaran.