Pasar NFT Merosot Tajam, Koleksi Seni Digital di Jaringan Solana Paling Terpukul

JAKARTA - Pasar non-fungible token (NFT) mengalami hari yang buruk akhir-akhir ini. Pasalnya volume penjualan NFT di seluruh platform turun tajam, mencerminkan penurunan minat dan aktivitas dari para pembeli dan penjual.

Menurut data dari DappRadar, volume penjualan NFT dalam 24 jam terakhir hanya tembus 25,98 juta dolar AS (Rp408,5 miliar), angka ini turun 25,2% dari hari sebelumnya. Jumlah pembeli turun 21,3% menjadi 14.467, jumlah penjual turun 12,75% menjadi 4.857, dan jumlah transaksi turun 34,2% menjadi 28.975.

Di antara 10 koleksi NFT teratas berdasarkan volume penjualan, hanya dua yang mengalami kenaikan, yaitu Gods Unchained Cards dan Taiyo Robotics. Koleksi pertama naik 11.113% menjadi 747.886 dolar AS  (Rp11,7 miliar), sementara koleksi kedua naik 1.051% menjadi 13.581 dolar AS (Rp213 juta).

Sementara, koleksi NFT Nobody mengalami penurunan terbesar, yaitu 70% menjadi 2 juta dolar AS  (Rp31,4 miliar). Koleksi ini merupakan salah satu koleksi NFT paling populer di bulan Januari, dengan volume penjualan mencapai 38,6 juta dolar AS  (Rp606,4 miliar).

Selain itu, terjadi perubahan signifikan dalam peringkat blockchain yang mendukung NFT. Meskipun Ethereum masih bertahan di puncak dengan volume penjualan 18,9 juta dolar AS (Rp297,1 miliar), angka ini turun 30% dari hari sebelumnya. Ethereum juga menghadapi masalah skalabilitas dan biaya transaksi yang tinggi, yang menghambat pertumbuhan pasar NFT di jaringannya.

Salah satu pesaing Ethereum, yaitu Solana, mengalami nasib yang lebih buruk lagi. Jaringan ini mengalami gangguan pada hari ini, yang memengaruhi harga koin native-nya, SOL. SOL turun 13,5% menjadi 97,8 dolar AS  (Rp1,5 juta) per koin, menurut data dari CoinMarketCap.

Bersamaan dengan itu, volume penjualan NFT di jaringan Solana juga mengalami kerugian signifikan belakangan ini. Berdasarkan data dari SolAnalysis, volume penjualan NFT di Solana hanya mencapai 1,05 juta dolar AS  (Rp16,5 miliar). Ini menunjukkan penurunan tajam 82,4% dari hari sebelumnya. Jumlah pembeli turun 79% menjadi 1.026, jumlah penjual turun 79% menjadi 433, dan jumlah transaksi turun 74% menjadi 2.175.

Solana sempat turun ke peringkat keempat dalam volume penjualan NFT, di bawah Avalanche, yang memiliki volume penjualan 1 juta dolar AS  (Rp15,7 miliar). Namun, Solana berhasil kembali naik ke peringkat ketiga, meskipun masih jauh di bawah Ethereum dan Bitcoin.

Kemudian jaringan Bitcoin dengan seni digital Ordinalnya, pesaing NFT, justru berhasil mencatatkan volume penjualan 5,99 juta dolar AS  (Rp94,1 miliar), naik 2,4% dari hari sebelumnya. Hal ini didorong oleh popularitas koleksi NFT yang berbasis di Bitcoin, seperti Rare Pepe, Bitcorns, dan Curio Cards.

Sementara itu, sebagian besar koleksi NFT di Solana berada dalam tren penurunan. Koleksi Deez Nuts, yang merupakan koleksi NFT terpopuler di Solana, mengalami penurunan 86,7% dalam volume penjualan, menjadi 133.886 dolar AS  (Rp2,1 miliar). Koleksi lain, seperti Solana Monkey Business, SolPunks, dan Solarians, juga mengalami penurunan lebih dari 50%.

Hanya ada satu koleksi NFT di Solana yang mengalami kenaikan signifikan, yaitu Taiyo Robotics. Koleksi ini naik 1.051% dalam volume penjualan, menjadi 13.581 dolar AS  (Rp213 juta). Koleksi ini menampilkan robot-robot futuristik yang dibuat dengan teknologi 3D.