PDIP Sebut PSI Minta Jatah 100 Suara per Desa di Jatim
JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menyebut Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meminta jatah suara kepada sejumlah kepala desa di wilayah Jawa Timur. Jumlahnya ditargetkan 100 suara per desa.
Hasto pun berani mempertanggungjawabkan pernyataannya perihal tersebut, baik secara hukum maupun di mata rakyat.
"Di Jatim itu justru modusnya, ini saya buka. Ini saya pertanggungjawabkan di mata rakyat, di mata hukum dan di mata Tuhan. Apa itu tadi tekanan-tekanan terhadap kepala desa mereka minta 100 suara buat partai baru itu dari sekian desa," ujar Hasto kepada wartawan DPP PDIP, Jakarta, Senin, 5 Februari.
Tekanan-tekanan kepada para perangkat desa untuk mendapatkan suara dalam kontestasi Pemilu dianggap telah menodai berjalannya proses demokrasi.
Tak hanya itu, Hasto juga curiga dengan keuangan PSI yang dinilai tak sesuai bila dibandingkan antara jumlah anggota dengan alat peraga kampanye (APK) dipasang
"Ini mumpung sebelum di clear up kita itung lalu kita kalikan. Dari mana dananya itu sudah menyangkut masalah etik dan hukum karena pelanggaran terhadap laporan keuangan," ungkapnya.
Baca juga:
Karenanya, Hasto mengajak kelompok pro-demokrasi untuk menelusuri pendanaan PSI di masa kampanye. Diyakini, terjadi pelanggaran di baliknya.
"Kita pertanggungjawabkan aja cek laporan keuangannyan aja dan mari kelompok-kelompok demokrasi kami ajak untuk menghitung berapa baliho-baliho dan PSI berapa dana yang dilaporkan berapa jumlah anggotanya," kata Hasto.