5 Cara Pererat Hubungan antara Ayah dan Anak Laki-laki

JAKARTA - Selain dengan Ibu, anak laki-laki juga perlu menjalin kedekatan dengan ayah. Untuk itu, ikatan tersebut wajib dilakukan sejak dini. Tujuan dari memperkuat ikatan antar Ayah dan anak laki-laki yaitu agar tidak ada perasaan canggung. Selain itu, ayah yang hadir dalam kehidupan emosional anak laki-laki dibutuhkan untuk membantunya mengontrol emosi.

Seperti yang dikutip dari Very Well Family, Jumat, 2 Februari, berikut cara efektif mempererat hubungan antara ayah dan anak laki-laki.

Jadi teladan yang baik

Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengembangkan ikatan yang kuat dengan anak laki-laki. Salah satunya yaitu dengan memberikan teladan yang baik. Pengaruh seorang Ayah terhadap perkembangan pribadi anak laki-laki sering kali tidak terlihat namun nyata adanya.

Misal, anak akan belajar bagaimana sang Ayah berinteraksi serta menghormati orang lain termasuk pasangan. Bukan hanya itu, dia juga mempelajari cara menghadapi konflik dan perbedaan. 

Memahami pengaruh kuat seorang Ayah terhadap putranya. Akan membuat Anda lebih serius menjalin hubungan dengan anak dan bertanggung jawab menjadi teladan yang baik. 

Menghabiskan waktu bersama

Sebagai seorang ayah, pastikan meluangkan waktu berduaan dengan anak laki-laki Anda. Saat-saat bersama ini membuat sang putra tahu bahwa dia berharga bagi Anda. Apalagi jika Anda mau meluangkan waktu di tengah jadwal yang sibuk.

Jika anak masih kecil, Anda dapat mengajaknya bermain di luar, membaca buku, membuat lego, atau bermain game. Kalau usianya sudah lebih besar dan memiliki minat yang lebih jelas, cobalah berpartisipasi dalam hal-hal yang dia sukai.

Kembangkan minat bersama

Hubungan ayah-anak terkadang terasa tegang, terutama jika minat keduanya tampak bertolak belakang. Namun, dengan sedikit usaha Anda biasanya dapat menemukan sesuatu yang menurut kalian menarik. Minat bersama ini memungkinkan Anda menemukan kesamaan sambil memaksimalkan waktu yang bersama melakukan hal yang kalian sukai. Menemukan minat yang sama bermanfaat bagi hubungan ayah-anak, dimana Anda jadi mengetahui dan mengenal lebih dalam karakter anak, begitupun sebaliknya.

Mendengarkan

Penting bagi para ayah belajar bagaimana mendengarkan sang putra sejak usia dini, tanpa menghakimi dan tanpa tergesa-gesa berusaha memperbaiki keadaan. Melakukan hal ini akan sangat membantu membangun hubungan yang sehat serta mengembangkan gaya komunikasi efektif.

Untuk mendorong putra mau terbuka, carilah kesempatan dimana Anda bisa mendengarkan apa yang ada dalam pikirannya atau apa yang ingin dia katakan. Memancing bersama, pergi ke acara olahraga, atau traveling bisa jadi cara efektif menciptakan lingkungan aktif mendengar. Buat komitmen 75 hingga 80 persen untuk jadi pendengar aktif. 

Mengakui emosi anak

Cobalah mengakui dan menerima emosi anak, baik marah, sedih, menangis, takut, atau khawatir. Jangan mengajarkan anak laki-laki untuk tidak menangis dan menuntut selalu kuat sebagai laki-laki. Jangan pula memberitahu bahwa kalah dan menangis adalah tanda dia lemah dan tidak mampu berjuang. Ingatlah bahwa semua orang berhak mengekspresikan emosinya, asal secara sehat dan dapat mengontrol diri.