Saling Kode-kodean, Kaesang Anak Jokowi Beli Saham di Bali United?
JAKARTA - Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep saling melempar kode dengan klub sepak bola Bali United di media sosial Twitter. Kaesang berkicau di Twitter dengan melempar polling pada 21 Februari lalu tentang keinginan dirinya untuk membeli tim bola atau hanya sekadar bermain si kulit bundar.
Sebanyak 9.469 pemilik akun twitter ikut dalam dalam polling yang dilakukan pemilik merek kuliner Sang Pisang tersebut. Hasilnya, 74,5 persen suara ingin agar adik dari Gibran Rakabuming itu untuk membeli tim bola.
Seiring dengan rencananya, Kaesang pun berbalas kicauan dengan akun PT Bali Bintang Sejahtera Tbk alias Bali United, klub sepak bola yang melantai di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham BOLA.
Meski demikian, belum diketahui pasti apakah Kaesang benar-benar membeli saham klub sepak bola juara Liga 1 2019 tersebut.
Saham Bali United sendiri pada hari ini, Rabu 24 Februari, berada di level Rp298 per lembar saham. Ini menurun 2 poin atau 0,67 persen dibanding penutupan kemarin di level Rp300 per lembar saham.
Baca juga:
- Dear Yusuf Mansur, Kaesang, dkk yang Suka Pom-Pom Saham, Investor Ritel Mulai Gerah dan Bikin Petisi Ini
- Bongkar Kinerja Bank Jatim, Saham Jagoan Kaesang yang Punya Laba Rp1,1 Triliun
- Konglomerat Pieter Tanuri Borong Saham Bali United, Rogoh Kocek Rp100 Miliar dalam 3 Hari
- Peringatan Keras dari Lo Kheng Hong: Jangan Beli Saham karena Ikutan Influencer!
Di luar konteks cuitan Kaesang, secara fundamental, Bali United semakin dekat untuk bertemu momentum penting. Kesepakatan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk menggulirkan kompetisi pramusim Piala Menpora 2021 adalah pemicunya.
Berjalannya kompetisi yang diagendakan berlangsung pada Maret-April 2021 tersebut bakal memulihkan kembali operasional Bali United, dan berimbas terhadap masuknya pendapatan dari sponsor berikut royalti.
Mandeknya kompetisi sepakbola Indonesia akibat pandemi memang memukul keras kondisi finansial klub milik taipan Pieter Tanuri tersebut. Hingga periode September 2020, pendapatan perseroan merosot 55,9 persen dari Rp143,27 miliar menjadi Rp63,15 miliar.