Tiga Tentara AS Tewas dan 34 Lainnya Terluka Akibat Serangan Drone, Presiden Biden: Kami akan Minta Pertanggungjawaban
JAKARTA - Tiga orang tewas dan puluhan lainnya terluka, akibat serangan pesawat tak berawak terhadap pasukan Amerika Serikat yang ditempatkan di timur laut Yordania dekat perbatasan Suriah, kata Presiden Joe Biden dan para pejabat AS pada Minggu.
Dua pejabat AS mengatakan pesawat tak berawak itu menyerang dekat barak pada pagi hari, yang bisa menjelaskan tingginya jumlah korban jiwa.
Presiden Biden menyalahkan kelompok-kelompok yang didukung Iran atas serangan tersebut, serangan mematikan pertama terhadap pasukan AS sejak perang Israel-Hamas meletus pada Bulan Oktober, menambah ketegangan di Timur Tengah.
"Meskipun kami masih mengumpulkan fakta-fakta serangan ini, kami tahu serangan itu dilakukan oleh kelompok militan radikal yang didukung Iran yang beroperasi di Suriah dan Irak," kata Presiden Biden dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters 29 Januari.
"Jangan ragu, kami akan meminta pertanggungjawaban semua pihak pada waktu dan cara yang kami pilih," tegasnya.
Sementara itu, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin juga menyampaikan ancaman serupa. Dia dan pejabat senior lainnya memberi pengarahan kepada Presiden Biden mengenai serangan itu.
Setidaknya 34 personel dievaluasi untuk kemungkinan cedera otak traumatis, kata seorang pejabat AS kepada Reuters, yang berbicara tanpa menyebut nama. Dua pejabat berbeda mengatakan, beberapa pasukan AS yang terluka dievakuasi secara medis dari pangkalan tersebut untuk perawatan lebih lanjut.
Sementara itu, organisasi payung kelompok militan garis keras yang didukung Iran mengklaim melakukan serangan di tiga pangkalan, termasuk satu di perbatasan Yordania-Suriah.
Serangan tersebut merupakan eskalasi besar dari situasi yang sudah tegang di Timur Tengah, di mana perang pecah di Gaza setelah serangan kelompok Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang. Serangan balasan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 26.000 warga Palestina, menurut kementerian kesehatan setempat.
Baca juga:
- Tanggapi Putusan Mahkamah Internasional, PM Netanyahu: Diskriminasi Terhadap Negara Yahudi
- ICJ Perintahkan Israel Hentikan Genosida di Gaza, Afrika Selatan: Tonggak Penting Pencarian Keadilan Bagi Palestina
- Palestina Sambut Baik Putusan Mahkamah Internasional, Menlu Maliki: Dukung Kemanusiaan dan Hukum Internasional
- Mahkamah Internasional Perintahkan Israel untuk Hentikan Genosida di Gaza
Sejak itu, pasukan AS telah diserang lebih dari 150 kali oleh kelompok yang didukung Iran di Irak dan Suriah, menyebabkan sedikitnya 70 korban jiwa sebelum serangan hari Minggu, sebagian besar dari mereka mengalami cedera otak traumatis.
Kapal perang AS juga telah ditembaki oleh pasukan Houthi yang didukung Iran di Yaman, yang secara teratur menyerang kapal-kapal komersial yang melewati perairan Laut Merah di lepas pantai Yaman.
Diketahui, meskipun Amerika Serikat sejauh ini mempertahankan pernyataan resmi mereka tidak berperang di wilayah tersebut, Washington telah melakukan pembalasan terhadap kelompok-kelompok yang didukung Iran di Irak dan Suriah dan melakukan serangan terhadap kemampuan militer Houthi di Yaman.