Apple Music Classical Kini Hadir di Jepang, China, dan Negara Lainnya di Asia
JAKARTA – Sejak diluncurkan pada Maret tahun lalu, Apple Music Classical hanya tersedia untuk wilayah Amerika Serikat, Amerika Latin, dan Eropa. Aplikasi ini tidak diluncurkan di wilayah Asia.
Meski jangkauan wilayahnya masih terbatas saat diluncurkan, Apple berjanji untuk memperluas wilayahnya. Sesuai dengan janji tersebut, Apple Music Classical akhirnya hadir di enam negara baru, khusus untuk kawasan Asia.
Berdasarkan laporan MacRumors, aplikasi ini telah diluncurkan di China, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Hongkong, dan Makau. Sekarang, seluruh pengguna perangkat Apple di negara tersebut bisa mengunduh Apple Music Classical.
Secara keseluruhan, Apple Music Classical memiliki fitur yang sama dengan Apple Music. Kedua aplikasi ini bisa membuat, mengedit, dan menghapus daftar putar. Keduanya juga mendukung kualitas audio yang tinggi, yakni Hi-Res Lossless 192 kHz.
Baca juga:
- Apple Ingin Buat Pembatasan Baru untuk Unduhan Perangkat Lunak Pihak Ketiga di Luar App Store
- Uni Eropa Luncurkan AI Factories untuk Mendorong Pengembangan Kecerdasan Buatan di Kalangan Startup
- GCHQ Inggris Peringatkan Bahaya Keamanan Siber Terkait Peningkatan Cepat AI
- Netflix Tambah 13 Juta Pelanggan Baru, Catat Keuntungan Tertinggi Meski Ada Rencana Kenaikan Harga
Meski sama, tampilan dari kedua aplikasi musik ini berbeda. Di Apple Music Classical, pengguna bisa mencari musik klasik berdasarkan komposer, nama karya, konduktor, nomor katalog, dan masih banyak lagi.
Pengguna Apple Music Classical juga bisa membaca biografi komposer, catatan album, hingga deskripsi karya. Berbagai informasi yang akan ditampilkan adalah informasi singkat mengenai karya tersebut, label, hingga tanggal rilisnya.
Apple Music Classical bisa diunduh secara gratis di App Store, tetapi pengguna harus berlangganan. Jika pengguna sudah berlangganan Apple Music, pengguna tidak perlu membayar lagi untuk menggunakan Apple Music Classical.