GM Resmi Batalkan Ultra Cruise, Super Cruise Kini Jadi Fokus Utama
JAKARTA - Setelah tertunda pengembangannya selama beberapa bulan, proyek sistem pengemudian semi-otomatis Ultra Cruise dari General Motors (GM) malah resmi dibatalkan.
Keputusan ini diambil GM demi lebih fokus pada pengembangan Super Cruise, sistem serupa namun lebih maju teknologinya.
Alasan di balik pembatalan Ultra Cruise, dilansir CarBuzz, 17 Januari, diduga terkait dengan kemelut yang dihadapi Cruise, anak perusahaan GM yang bergerak di bidang taksi otonom yang telah membuat kerugian besar bagi perusahaan.
Diketahui, skandal tabrakan di San Francisco memaksa GM untuk mengevaluasi ulang pendekatannya terhadap teknologi semi-otomatis, dan Super Cruise dinilai sebagai opsi yang lebih solid untuk saat ini.
"GM tidak mengurangi pengembangan teknologi bantuan pengemudi (ADAS). Kami hanya mengalokasikan ulang sumber daya untuk Super Cruise agar lebih mumpuni, " tegas Darryll Harrison Jr., VP Komunikasi Teknologi Global GM.
Ketimbang mengembangkan dua sistem ADAS secara bersamaan, GM kini memusatkan kekuatan pada Super Cruise. Harapannya, sistem ini akan lebih dikenal dan disukai oleh para pengguna.
Sebelumnya, banyak yang menanti kehadiran Ultra Cruise di Cadillac Celestiq. Sistem ini digadang-gadang mirip Super Cruise tapi dapat digunakan di sebagian besar jalan umum di AS, termasuk pedesaan dan perkotaan. Namun, harapan tersebut harus pupus.
Baca juga:
Pergeseran fokus ke Super Cruise tentu mengecewakan bagi sebagian pihak. Tetapi, di sisi lain, ada kabar baik. Super Cruise bakal disematkan pada lebih banyak mobil Cadillac, Chevrolet, GMC, dan Buick dalam waktu dekat.
Saat ini, baru beberapa model tertentu yang dilengkapi teknologi tersebut, seperti Cadillac Escalade, XT6, dan Lyriq, serta Chevy Blazer EV, Silverado, Tahoe, Suburban, dan GMC Sierra.
Sebagai info, kendaraan GM yang dilengkapi Super Cruise dapat mengizinkan pengoperasian kendaraan secara handsfree. Super Cruise berfungsi dengan OnStar® dan menggunakan kamera pemosisian akurat, sensor, GPS, dan data peta LiDAR secara real-time untuk mendeteksi tikungan, yang dapat membantu membuat perjalanan jauh dan perjalanan menjadi nyaman dan menyenangkan.
Sementara, di satu sisi Mercedes dan Hyundai saat ini masih memimpin dalam teknologi Level 3 semi-otomatis. Dan bantuan mengemudi Ultra Cruise dari GM sebenarnya masih setara dengan suite Full Self-Driving Tesla atau Level 2 semi-otomatis.
Keputusan CEO GM Mary Barra untuk fokus pada Super Cruise diharapkan dapat mempercepat perlombaan teknologi pengemudi otonom.
Dengan dasar Super Cruise yang sudah mumpuni, mengejar ketertinggalan di pentas inovasi mobil otonom seharusnya tidak lama lagi. Kita tunggu saja gebrakan selanjutnya dari GM!