Paus Kripto Jual XRP, Ini Dampaknya bagi Investor!
JAKARTA - Di tengah kondisi pasar kripto yang tidak menentu, mata uang digital milik Ripple, XRP, mengalami serangkaian penjualan besar-besaran oleh para pemain besar, dikenal sebagai whale atau paus kripto.
Aksi para paus memicu perhatian investor terkait pengaruhnya pada harga XRP. Whale Alert, platform pelacak transaksi besar, mencatat pemindahan lebih dari 25 juta token XRP ke bursa kripto Bitstamp, melibatkan 25,5 juta XRP senilai sekitar $14,75 juta (sekitar Rp229,61 miliar) yang dipindahkan melalui dompet anonim.
Transaksi ini menandakan adanya penjualan dalam jumlah besar yang dapat mendorong harga XRP ke zona negatif. Sebelumnya, transaksi serupa juga terjadi di Bitstamp dengan 26,2 juta token XRP senilai $15,16 juta (sekitar Rp236,07 miliar) yang dijual oleh dompet tidak dikenal.
Baca juga:
Transaksi besar lainnya tercatat di Bitfinex, salah satu bursa kripto terkemuka, yang mengejutkan komunitas XRP. CTO Bitfinex, Paolo Ardoino, sempat merespons dengan menyatakan bahwa kejadian tersebut merupakan 'Serangan Pembayaran Separuh' (Partial Payment Attack), dilansir CryptoPotato. Namun, Whale Alert kemudian mengklarifikasi bahwa terjadi kesalahan interpretasi tanggapan node Ripple, dan bukan serangan yang dimaksud.
Saat penulisan, harga XRP mengalami penurunan di bawah sekitar 0,2 persen dalam 24 jam terakhir. Diperdagangkan di harga Rp8.990 pada pukul 16:23 WIB, Selasa, 16 Januari.
Nilai XRP sempat turun di bawah $0,57 sebelum mengalami pemulihan. Saat ini, XRP memiliki kapitalisasi pasar sebesar $31,16 miliar (sekitar Rp485,42 triliun), dengan penurunan sebesar 1,07%. Volume perdagangan 24 jam juga turun sebesar 3,65% menjadi $948,30 juta (sekitar Rp14,77 triliun).