Elon Musk: Bubble Bitcoin dan Ethereum Kian Meninggi
JAKARTA - Elon Musk yang merupakan bos perusahaan mobil listrik Tesla dan perusahaan wahana antariksa SpaceX mengatakan bahwa nilai bitcoin kian tinggi. Popularitas mata uang kripto semakin meroket di tengah pandemi yang melanda dunia.
Sistem keuangan digital ini seakan tidak terusik oleh wabah virus corona yang sedang merebak. Berbeda dengan peredaran uang yang dikendalikan oleh bank sentral. Bos Tesla itu pun mengunggah cuitannya di Twitter.
“Uang hanyalah data yang memungkinakan kita menghindari ketidaknyamanan barter,” kata Musk dalam tweetnya seperti yang dikutip dari CNBC International.
Sebelumnya, bitcoin diperjualbelikan senilai Rp756 juta pada Jumat, 15 Februari. Dua hari kemudian mata uang kripto itu pun mengalami lonjakan ke level yang lebih tinggi lagi, yaitu menyentuh angka Rp821 juta.
Meskipun para pengamat memandang negatif mata uang kripto karena volatilitasnya yang memungkinkan bisa raib dalam waktu singkat. Bos Tesla itu pun mengeluarkan komentarnya bahwa sistem terus berkembang dan hal tersebut bisa diperbaiki.
“Data itu, seperti semua data, dapat mengalami latensi dan kesalahan. Sistem akan berkembang menjadi sistem yang meminimalkan keduanya.”
Baca juga:
Cuitan-cuitan Musk di Twitter kerap mempengaruhi nilai mata uang digital. Dia pun menulis cuitan terkait primadona mata uang kripto bitcoin dan ethereum.
“Bitcoin dan Ethereum memang tampak tinggi,” tulis Musk merespon orang-orang yang berujar bahwa aset emas masih lebih baik dari uang cash dan mata uang kripto.
Setelah bitcoin, mata uang kripto nomor dua yang memiliki harga jual tinggi adalah Ethereum. Mata uang digital di bawah bitcoin ini pun mengalami lonjakan yang cukup tinggi hingga menyentuh harga 2.040 dollar AS (sekitar Rp28,56 juta).
Meningkatnya nilai bitcoin disebabkan oleh bertambahnya para investor dan sejumlah perusahaan raksasa teknologi untuk berinvestasi di mata uang digital. Sebelumnya, Tesla dan Mastercard pun menjadikan bitcoin sebagai alat transaksi untuk membeli produk mereka. Hal ini kemudian diikuti oleh Apple. Tidak menutup kemungkinan perusahaan-perusahaan lain pun akan mengikuti langkah para raksasa teknologi itu.