Amazon Siap Bikin Uang Kripto Untuk Saingi Bitcoin, Facebook Sudah Lebih Dulu Bikin Libra
Amazon akan bikin mata uang kripto untuk saingi Bitcoin (NDTV)

Bagikan:

JAKARTA - Beberapa waktu diberitakan bahwa Tesla memborong bitcoin senilai puluhan triliun rupiah. Belum lama ini, perusahaan milik Jeff Bezos itu memutuskan untuk membuat mata uang kripto untuk menyaingi mata uang digital yang sudah populer seperti bitcoin.

Amazon mencari sejumlah talenta untuk direkrut ke dalam divisi Digital dan Emerging Payments (DEP). Bidang ini fokus untuk mengembangkan sistem yang dapat menjadikan pelanggan yang ada di pasar berkembang bisa mengkonversikan uang tunainya ke dalam mata uang kripto.

Tujuan rencana pembuatan mata uang kripto ini selain untuk menyaingi bitcoin adalah untuk digunakan dalam pembelian barang dari Amazon dan juga langganan streamingnya, yaitu Prime Video.

“Pelanggan bisa menikmati layanan termasuk berbelanja untuk barang atau layanan seperti Prime Video,” ungkap pihak Amazon sebagaimana yang dikutip dari Tech Radar, Minggu 14 Februari.

Rencananya, proyek pengembangan mata uang digital Amazon ini bakal dirilis di Meksiko terlebih dahulu. Meksiko akan menjadi tempat barometer keberhasilan mata uang digital buatan Amazon. Apabila berhasil, kemungkinan besar Amazon akan memperlebar jangkauan mata uang kriptonya ke negara-negara lain.

Namun, belum lama ini lowongan pekerjaan untuk divisi tersebut sudah dihapus sebagaimana yang dilansir dari Tech Radar.

Sebelumnya, nilai bitcoin semakin meroket setelah bos Tesla, Elon Musk, mengumumkan memborong mata uang digital itu senila 1,5 miliar dolar AS. Tindakan itu dilakukan agar pembelian mobil listrik bisa dibayar dengan bitcoin.

Meroket bitcoin membuat sejumlah pihak kepincut untuk membikin uang kripto lain untuk menyaingi bitcoin. Sebelum Amazon, sudah ada Facebook yang berencana untuk mengembangkan mata uang digitalnya sendiri.

Pada tahun 2020 lalu, Facebook berhasil membuat mata uang kripto dengan menggunakan nama Libra. Mata uang ini dikelola oleh Libra Association yang berlokasi di Swiss.

Libra tidak menggunakan teknologi Blockchain sebagai penjaminnya. Mata uang virtual itu hanya menggunakan aset penjamin yang terdiri dari surat utang negara ditambah dengan deposito perbankan.