Porsche Lagi Uji Coba Macan EV, Diklaim Mampu Libas Semua Kondisi Ekstrem

JAKARTA - Porsche tengah mempersiapkan Macan EV, satu kendaraan yang dimasukkan ke dalam jajaran mobilitas ramah lingkungannya. Mobil ini akan dilengkapi beberapa keunggulan yang tentunya tidak ada pada model sebelumnya.

Model yang akan menjadi generasi kedua dari seri ini, mengusung arsitektur canggih Premium Platform Electric (PPE). Pabrikan memastikan pengujian model ini dipersiapkan dengan sangat cermat dengan mementingkan beberapa aspek.

Bayangkan, Macan EV diuji coba melalui simulasi di dunia maya serta terowongan angin yang dapat berperan dalam pengembangan lebih optimal. Sehingga, pabrikan tetap mengedepankan sisi efisien tanpa menghilangkan unsur sporty.

“Saat kami mengembangkan model baru, yang terpenting adalah dinamika dan presisi berkendara. Ini adalah Porsche. Tapi ini juga selalu tentang efisiensi dan desain,” kata Jorg Kerner, selaku Wakil Presiden Product Line Macan, dalam laman perusahaan, Kamis, 11 Januari.

Selain itu, elemen seperti variable di bagian bawah kendaraan juga tidak kalah pentingnya. Lantai kendaraan rata dan tertutup seperti mobil balap hingga area gardan belakang. Fairingnya fleksibel dan juga memastikan hambatan udara yang rendah saat memantul. Ini merupakan sebuah solusi inovatif yang dikombinasikan dengan roda yang sebagian besar tertutup dan ramping serta kontur ban yang dioptimalkan secara aerodinamis.

Mengusung arsitektur dari PPE berkekuatan 800V, ini dapat kompatibel dengan baterai lithium-ion yang tertanam di bagian bawah kendaraan berkapasitas 100 kWh, dengan 95 kWh di antaranya akan digunakan secara aktif.

Dengan demikian, SUV tersebut sangat cocok diisi daya dengan DC fast-charging mencapai 270 kW. Mobil ini dapat mengisi 10-80 persen dalam 22 menit dalam stasiun pengisi daya 400V. Sementara itu, Macan juga cocok dengan pengisi daya AC berkekuatan 11 kW.

Selama pengujiannya, Macan EV telah diuji coba di berbagai kondisi jalan, salah satunya medan ekstrem. Porsche mengeklaim telah menguji mobil ini mulai dari minus 30 derajat Celcius di Skandinavia hingga panasnya Death Valley di California, AS.

“Tentu saja, sebuah SUV juga harus mampu bekerja di permukaan apa pun. Itu sebabnya kami menguji tidak hanya di jalan raya, tapi juga off-road, di atas kerikil, salju, dan es,” tambah Kerner.

Untuk menawarkan kenyamanan, model ini juga akan ditambahkan sistem Porsche Active Suspension Management dengan teknologi peredam dua katup, suspensi udara, rear-axle transverse lock, dan fitur lainnya.

SUV tersebut akan digerakkan oleh motor listrik yang tertanam pada bagian gandar depan dan belakang, sehingga menghasilkan tenaga puncak 450 kW dengan torsi maksimal lebih dari 1.000 Nm dengan sistem Porsche Traction Management.