7 Tips Memberi Pujian pada Anak yang Efeknya Meningkatkan Motivasi
YOGYAKARTA – Memberi pujian pada waktu yang tepat, penting dipertimbangkan. Pasalnya, efek pujian bisa meningkatkan motivasi dan perasaan baik bagi anak-anak. Ini juga menginspirasi anak supaya lebih kooperatif, gigih, dan pekerja keras. Namun kalau tidak tepat cara dan momennya, bukannya hasil positif tetapi justru akan berdampak negatif. Oleh karena itu, cek berikut tips memberi pujian pada anak.
1. Memahami bahwa dukungan lebih esensial dibanding pujian
Penting diingat oleh orang tua, anak-anak membutuhkan dukungan dan dorongan ortnya sepanjang waktu. Tidak hanya setelah mereka mencapai sesuatu yang patut dipuji saja. Pujian merupakan persetujuan, penerimaan, dorongan, dan ekspresi kasih sayang. Anak-anak perlu mengetahui bahwa mereka mendapatkannya saat mereka tersesat, marah, dan kewalahan. Jadi penting membangun hal esensial terlebih dahulu, yaitu kehangatan dan hubungan emosional yang kuat dengan anak-anak sehingga tidak hanya mendukung mereka saat berhasil, tetapi juga saat anak-anak mengalami kegagalan.
2. Pujian harus tulus
Pujian yang tidak tulus dapat memicu perasaan buruk. Kalau tidak diberikan secara tulus, anak-anak akan berpikir orang tuanya bersikap manipulatif. Melansir Parenting Science, Rabu, 3 Januari, sikap ortu yang manipulatif mungkin tidak memicu masalah. Namun saat mereka cukup dewasa, mereka menganalisis motif tertentu dalam perilaku atau capaian tertentu yang mungkin mengundang pujian tidak tulus.
3. Jangan menggunakan pujian secara berlebihan
Sekalipun diberikan secara tulus, pujian tak boleh secara berlebihan. Ini bisa menimbulkan masalah karena berkaitan dengan standar. Maksudnya, anak-anak yang mendapatkan pujian berlebihan ketika kanak-kanak, akan sulit menghadapi tantangan hidup nyata pada saat mereka dewasa. Ini karena standar di dunia nyata tak semudah mendapatkan pujian. Maka ortu penting memberikan pujian saat tepat dan tidak berlebihan.
4. Hindari memuji atas prestasi yang diraih dengan mudah
Tingkat kemudahan dan kesulitan dalam memeroleh capaian, mengacu pada saat tepat memberi pujian. Ketika anak mendapatkan prestasi dengan mudah, maka baiknya tak memberi pujian. Berbeda ketika mereka telah bersusah payah dan teguh dalam mendapatkan capaiannya, maka berikan mereka dukungan, perhatian, dan persetujuan atau pujian.
5. Berikan pujian atas hal-hal yang dapat anak-anak kendalikan
Setiap anak memiliki kemampuannya masing-masing. Tetapi berikan mereka pujian bukan karena kemampuan khusus yang mereka miliki. Paling tepat, berikan pujian saat mereka dapat mengendalikan situasi tertentu atau hal-hal tertentu yang dapat mereka kendalikan.
Menurut penelitian, anak menjadi lebih berhati-hati jika dipuji atas kemampuannya. Artinya mereka menghindari tantangan dan takut melakukan kesalahan. Sehingga ini membuatnya tak mengembangkan kemampuannya lebih.
Baca juga:
6. Hindari pujian untuk membandingkan
Penelitian menunjukkan, pujian untuk membandikan anak dalam lingkungan sosialnya dapat meningkatkan motivasi dan kesenangan mereka terhadap suatu tugas. Tetapi muncul dua masalah besar terkait perbandingan sosial. Pertama, anak harus menyelesaikan tugas tertentu dan memiliki daya saing yang stabil. Kalau daya saing menurun, kemungkinan anak-anak akan kehilangan motivasi.
Masalah kedua, pujian perbandingan sosial mengajarkan keunggulan kompetitif, bukan penguasaan atas tugas tertentu atau tujuannya. Jadi, penting menimbang kapan memberikan pujian. Jangan sampai pujian diberikan pada momen tidak tepat dan membuat anak-anak kehilangan motivasi bahkan kemampuannya tidak berkembang lebih jauh karena selalu mengambil posisi aman.
Ketujuh tips memberi pujian pada anak di atas, bisa ortu implementasikan dalam kebiasaan sehari-hari. Hindari beberapa hal, termasuk terlalu sering memberi pujian pada anak atau memuji tidak tulus.