Profesor Turki Ungkap Penemuan Spesies Jamur Baru di Isparta
JAKARTA - Spesies jamur baru di Taman Nasional Kızıldağ Isparta, yang dikenal sebagai kota mawar, diperkenalkan ke literatur ilmiah melalui penelitian yang dilakukan baru-baru ini.
Profesor Universitas Ilmu Terapan Isparta di Sekolah Kejuruan Atabey Oğuzhan Kaygusuz, berhasil mengidentifikasi spesies jamur baru dalam lingkup studi lapangannya.
Spesies jamur baru ini, terlihat di Taman Nasional Kızıldağ dan dikumpulkan dari berbagai habitat antara tahun 2018-2023, diperkenalkan ke dunia ilmiah dengan nama "Melanogaster Anatolicus," seperti melansir Daily Sabah 6 Desember.
Studi tentang spesies jamur ini dipublikasikan di majalah "Persoonia" yang menerbitkan tentang jamur di Belanda
Kaygusuz mengatakan kepada Anadolu Agency (AA), Isparta memiliki karakteristik habitat yang berbeda karena tipe iklim dan struktur geologi yang berbeda.
Menyoroti keanekaragaman jamur yang tinggi di seluruh provinsi, Kaygusuz mengatakan: "Dalam penelitian, kami mengidentifikasi jenis jamur yang memiliki mikoriza (simbiosis dengan akar beberapa tanaman), terutama di bawah pohon cedar. Kami mengumpulkan sampel pertama jamur ini, yang tumbuh di bawah pohon yang kita kenal sebagai Taurus cedar, dari Taman Nasional Kızıldağ. Kami memeriksanya dan mengira mereka berbeda. Kemudian kami menyelidiki distribusinya dan menyadari bahwa jamur ini tumbuh subur di kampus universitas kami."
Menjelaskan pemeriksaan mikroskopis menentukan spesies jamur ini berbeda dari spesies lain di dunia, Kaygusuz mengatakan: "Kami mengisolasi DNA-nya. Kami membandingkannya dengan DNA lain dalam database yang ada. Kami memperluas penelitian kami. Pemeriksaan kami dilakukan dengan Profesor Gabriel Moreno dari Madrid Alcala University (UAH), Spanyol. Hasilnya, kami memutuskan bahwa tanaman ini hanya tumbuh di wilayah Isparta di dunia."
Kaygusuz menekankan, spesies jamur yang mereka perkenalkan ke dalam literatur sering terlihat di bawah pohon cedar.
Baca juga:
- Israel Peringatkan Lebanon untuk Usir Hizbullah dari Perbatasan atau IDF yang akan Bertindak
- Laporan PBB Sesalkan Kemerosotan HAM di Tepi Barat, Desak Israel Akhiri Kekerasan Terhadap Penduduk Palestina
- Militer China Sebut Taiwan Besarkan Ketegangan untuk Keuntungan Elektoral Jelang Pemilu
- Jenderal Iran Tewas Akibat Serangan Udara Israel, Komandan IRGC: Balas Dendam dengan Penghapusan Rezim Zionis
"Kami menemukan bahwa jamur tersebar di daerah pada ketinggian 1000 dan 1700 kaki. Selain itu, jamur ini berbeda dari jamur sejenis lainnya," tambahnya.
"Ada perbedaan. Kami menyusun hasil kami menjadi sebuah laporan. Karena jamur kami tumbuh di Isparta, sebuah tempat penting di Anatolia, kami mendaftarkan jamur kami dengan menyebutkan namanya. Spesies jamur ini hanya diketahui di Isparta. Sebelumnya kami telah memperkenalkan jamur lain. spesies dari wilayah Isparta ke literatur," tandasnya.
Kaygusuz menambahkan, Isparta University of Applied Sciences telah melakukan penelitian yang sangat penting untuk memperkenalkan keanekaragaman jamur di Turki kepada dunia.