Donald Trump Ketahuan Jual Ethereum Senilai Rp37 Miliar dari Hasil Jualan NFT

JAKARTA - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump ternyata memiliki koleksi Ethereum yang cukup besar, yang didapatkannya dari hasil penjualan seni digital NFT yang dibuatnya. Menurut laporan dari Arkham Intelligence, sebuah perusahaan yang menyediakan layanan intelijen kripto, Trump telah menjual sebagian besar Ethereumnya melalui bursa Coinbase dalam beberapa minggu terakhir.

Arkham Intelligence mengungkapkan bahwa proses penjualan Ethereum dimulai sekitar tiga minggu lalu, setelah beberapa bulan Trump mengumpulkan Ethereum sebagai royalti dari berbagai koleksi NFT yang pernah diluncurkannya.

Salah satu koleksi NFT-nya yang paling terkenal adalah "Mugshot Edition", yang terinspirasi dari penangkapan Trump pada Agustus 2022 dengan foto mugshot-nya diubah menjadi gambar digital.

Menurut data Arkham Intelligence, hingga saat ini Trump telah menjual total 1.075 ETH, yang setara dengan sekitar $2,4 juta (Rp37 miliar), dengan asumsi bahwa penjualan dilakukan dengan harga rata-rata $2.232,56 (Rp34,5 juta) per Ethereum. Dari harga ini, belum diketahui berapa keuntungan yang didapat Trump dari penjualan Ethereum ini, karena harga Ethereum saat royalti dibayarkan tidak tercatat.

Dari penelusuran deposit Coinbase, ditemukan bahwa dana Ethereum tersebut disetor ke bursa kripto dari berbagai alamat dompet, yang menunjukkan bahwa Trump mengelola lebih dari satu akun untuk semua koleksi NFT-nya. Menurut data Arkham, deposit terbesar ke Coinbase adalah 200 ETH, yang bernilai sekitar $446.511,63 (Rp6,9 miliar) berdasarkan nilai rata-rata yang diestimasi sebelumnya.

Penjualan Ethereum ini tidak ada hubungannya dengan kampanye politik Trump, yang sedang bersiap untuk maju kembali sebagai calon presiden pada tahun 2024. Namun, penjualan ini terjadi pada saat yang tepat, karena harga Ethereum telah naik lebih dari 17persen dalam sebulan terakhir, mencapai level tertinggi sejak Mei 2022.

Trump sendiri dikenal sebagai sosok yang skeptis terhadap kripto, terutama Bitcoin, yang pernah dia sebut sebagai "scam" dan "ancaman" bagi dolar AS. Di sisi lain, dia juga menunjukkan ketertarikan pada NFT, yang merupakan salah satu sektor yang paling berkembang dalam industri kripto.

NFT adalah seni digital yang merepresentasikan aset unik dan langka, seperti seni, musik, video, atau koleksi. Setiap transaksi NFT tercatat dalam teknologi blockchain. NFT dapat dibuat, dibeli, dan dijual di berbagai platform, seperti OpenSea, Rarible, dan SuperRare, dengan menggunakan kripto, terutama Ethereum.

Jual NFT Sejak 2021

Trump meluncurkan koleksi NFT pertamanya pada November 2021, yang berjudul "Trump Digital Collectible Cards". Koleksi ini menampilkan gambar-gambar Trump dengan kostum superhero dan latar belakang luar angkasa. Koleksi ini laku terjual dalam hitungan jam, dan memberikan royalti sebesar 10persen dari setiap penjualan sekunder kepada Trump.

Pada April 2022, Trump meluncurkan koleksi NFT kedua, yang berjudul "Mugshot Edition". Koleksi ini terinspirasi dari penangkapan Trump pada Agustus 2022, yang terkait dengan kasus pajak dan korupsi. Trump ditangkap di Trump Tower di New York, dan foto mugshotnya menjadi viral di media sosial. Trump kemudian mengubah foto tersebut menjadi NFT, dan menawarkan dua keuntungan bagi pembelinya, yaitu makan malam resmi di resor Mar-a-Lago milik Trump di Florida, dan potongan dari setelan yang dikenakan Trump saat ditangkap.

Koleksi NFT Trump mendapat respons yang bervariasi dari publik, ada yang menganggapnya sebagai bentuk kreativitas dan humor, ada juga yang menganggapnya sebagai bentuk keserakahan dan ketidakpedulian. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa koleksi NFT Trump telah memberikan keuntungan yang besar bagi mantan presiden tersebut, baik dalam bentuk uang maupun popularitas.

Meskipun Trump telah menjual sebagian besar Ethereumnya, bukan berarti dia meninggalkan dunia kripto sepenuhnya. Menurut Arkham Intelligence, Trump masih memiliki sekitar 200 ETH di dompetnya, yang bernilai sekitar $446.511,63 (Rp6,9 miliar) pada saat ini. Selain itu, Trump juga masih memiliki hak atas royalti dari koleksi NFT-nya, yang bisa memberinya pendapatan tambahan di masa depan.