Bagikan:

JAKARTA - Non-fungible token (NFT) adalah aset digital unik yang tidak dapat ditukar dengan aset lain yang serupa. NFT dapat berupa gambar, video, musik, atau bahkan pengalaman. NFT memiliki sertifikat keaslian yang disimpan di blockchain, sebuah jaringan terdesentralisasi yang mencatat semua transaksi NFT.

Salah satu koleksi NFT yang paling menarik perhatian belakangan ini adalah milik mantan Presiden AS, Donald Trump. Trump telah menciptakan serangkaian NFT yang menampilkan dirinya dalam berbagai pose dan latar belakang, serta menawarkan pengalaman eksklusif seperti panggilan video Zoom atau makan malam bersama.

Koleksi NFT Donald Trump ini diluncurkan pada bulan Desember 2022. Tujuan awalnya adalah untuk menggalang dana kampanye pemilihan ulangnya, tetapi setelah kekalahan dari Joe Biden, koleksi ini menjadi semacam barang kenang-kenangan bagi para pendukungnya.

Namun, koleksi ini juga menarik minat dari para spekulan dan kolektor NFT, yang melihat potensi nilai jual dari aset digital ini. Beberapa NFT Trump telah dijual dengan harga tinggi di pasar sekunder, seperti OpenSea, salah satu platform perdagangan NFT terbesar.

Menurut data OpenSea, koleksi NFT Trump mengalami peningkatan penjualan yang luar biasa pada hari Selasa, 4 April 2023, setelah berita tentang dakwaan hukum terhadap Trump menyebar. Trump didakwa dalam 34 kasus yang berkaitan dengan tuduhan penipuan pajak, pencucian uang, dan korupsi.

Dalam satu jam setelah berita itu keluar, penjualan NFT Trump meningkat 462 persen, dengan 30 item NFT terjual dalam waktu singkat. Dalam enam jam berikutnya, penjualan mencapai 47 item NFT. Ini merupakan lonjakan yang signifikan dibandingkan dengan rata-rata penjualan harian sebelumnya, yang hanya sekitar lima token.

Salah satu alasan di balik lonjakan ini adalah spekulasi bahwa NFT Trump akan menjadi lebih langka dan berharga jika mantan presiden tersebut dipenjara atau dibuang dari dunia politik. Beberapa pembeli mungkin juga ingin mendapatkan kesempatan terakhir untuk berinteraksi dengan Trump melalui pengalaman eksklusif yang ditawarkan oleh beberapa NFT.

Sebagai contoh, salah satu NFT Trump yang paling populer adalah Kartu Perdagangan Digital Trump, yang memberikan kesempatan kepada pembeli untuk mengikuti undian dengan harga 99 dolar AS (Rp1,4 jutaan). Pemenang undian akan mendapatkan panggilan video Zoom kelompok dengan Trump selama 15 menit.

Kartu ini cepat terjual habis ketika pertama kali diluncurkan pada bulan Desember lalu. Namun, beberapa pemegang kartu memutuskan untuk menjualnya kembali di pasar sekunder dengan harga lebih tinggi. Menurut data OpenSea, harga rata-rata kartu ini adalah sekitar 300 dolar AS (Rp4,2 jutaan), tetapi beberapa kartu telah terjual hingga 1.000 dolar AS (Rp14 jutaan).

Lonjakan penjualan NFT Trump menunjukkan bahwa pasar NFT masih sangat dinamis dan dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal seperti berita dan peristiwa. Meskipun banyak orang mengkritik koleksi ini sebagai bentuk eksploitasi dan propaganda politik, tampaknya masih ada banyak orang yang tertarik untuk memiliki sepotong sejarah digital dari mantan presiden AS yang kontroversial ini.