Menurut Ahli: Bitcoin Tidak Lebih Baik dari Sistem Keuangan Zaman Batu

JAKARTA - Fenomena bitcoin yang terus meroket menarik perhatian banyak orang dari berbagai kalangan. Ditambah lagi dengan orang-orang berpengaruh yang memborong mata uang kripto itu.

Mata uang kripto itu telah menyentuh angka 50 ribu dolar AS per bitcoin, hal ini meningkat dari hari sebelumnya sehingga para investor mulai melirik mata uang kripto ini sebagai alat investasi yang menggiurkan. Namun, seorang pengamat mengeluarkan pandangan yang berbeda terkait bitcoin.   

Menurut Nouriel Roubini, seorang profesor ekonomi yang biasa dikenal dengan sebutan Dr. Doom, mengungkapkan bahwa sistem keuangan zaman batu masih lebih baik ketimbang bitcoin. Pada 2006, Roubini memprediksi akan terjadi krisis di pasar perumahan Amerika Serikat (AS).

Prediksi yang dilontarkannya itu sangat tepat, krisis finansial pun terjadi pada 2008 imbas dari bubble di pasar perumahan negeri Paman Sam. Setelah itu, Roubini mendapat julukan Dr. Doom.

Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg, Roubini juga akan mengungkapkan pernyataan yang menarik. Menurutnya, Flinstones (sebuah film lawas tentang kehidupan zaman batu) mempunyai sistem keuangan yang lebih baik daripada mata uang kripto tersebut.

“Secara fundamental, bitcoin bukanlah mata uang. Itu buan unit akun, juga bukan alat pembayaran yang terukur, dan bukan penyimpan nilai yang stabil,” ujar Dr. Doom sebagaimana yang dikutip dari Business Insider.

Roubini juga menambahkan bahwa bitcoin hanya bisa melakukan 5 transaksi setiap detiknya. Hal ini berbanding terbalik dengan jaringan Visa yang bisa melakukan 24 ribu transaksi setiap detiknya. Tidak hanya itu, dia juga mengatakan bahwa volatilitas bitcoin yang sangat ekstrim bisa menghilangkan nilainya dalam waktu yang sangat cepat.

“Menyebut itu mata uang kripto adalah keliru, itu bahkan bukan sebuah aset,” ujar sosok yang dijuluki Dr. Doom.

Roubini mengungkapkan bahwa bitcoin belum ada apa-apanya, sebab sebuah sistem moneter di Zaman batu masih lebih baik dari uang virtual itu. Roubini menyebut Flinstones sebagai pembanding mata uang kripto yang fenomenal tersebut. Ketika Dr. Doom mengatakan hal tersebut, bitcoin justru meningkat ke angka tertinggi.

Dia mengatakan bahwa semakin tingginya harga bitcoin disebabkan oleh tindakan manipulasi yang besar-besaran. Oleh sebab itu, bitcoin sudah bubble. Pernyataan itu senada dengan pengamat dari Bank of America, Michael Hartnett yang mengatakan hal serupa bahwa bitcoin merupakan “mother of bubble.”

“Reli bitcoin belakangan ini bisa jadi merupakan kasus spekulasi mania lainnya. Bitcoin terlihat seperti ‘mother of bubbles’,” ungkap Hartnett sebagaimana yang dikutip dari CNN Business, pada Jumat, 8 Februari.

Hartnett hanya mencontohkan kejadian tersebut ketika harga emas meroket hingga 400 persen di penghujung tahun 1970-an, dan bursa saham Jepang di penghujung 1980-an, serta dot-com bubble terjadi pada 1990-an akhir. Sejak 2019, Hartnett mengamati kenaikan bitcoin hingga 1.000 persen. Lonjakan ini sangat ekstrim dan lebih tinggi dari sejumlah aset yang pernah bubble.

Tidak hanya Dr. Doom dan Hartnett yang mengatakan hal yang senada. JP Morgan mengingatkan bahwa harga bitcoin saat ini tidak akan bertahan lama. Dia juga menambahkan bahwa ada kemungkinan nilai bitcoin merosot tajam.

“Dalam pendapat kami, kecuali volatilitas bitcoin menurun cepat, harga saat ini terlihat tidak akan bertahan lama,” kata JP Morgan seperti yang dikutip dari Business Insider.

Hartnett melihat bahwa aliran modal masuk asing atau capital inflow ke suatu negara masih kecil. Ini yang dijadikan landasan olehnya, bahwa tidak mustahil nilai bitcoin akan merosot, peningkatannya yang tinggi pun hanya bersifat sementara.