Sinopsis Suami Yang Lain, Ketika Acha Septriasa, Morgan Oey, dan Omar Daniel Terlibat Cinta Segitiga
JAKARTA - Film Suami Yang Lain akan tayang mulai 4 Januari 2024 di seluruh bioskop Indonesia. Film produksi Bawana Entertainment ini disutradarai oleh John De Rantau, yang diperkuat barisan bintang papan atas Tanah Air dari Morgan Oey, Acha Septriasa, Omar Daniel, Alex Abbad, Samuel Rizal, hingga Anya Geraldine.
Skenario Suami Yang Lain ditulis oleh Benni Setiawan. Executive Produser film Suami Yang Lain, Muchamad Wachid optimis film ini akan mendapat tempat istimewa di hati para penikmat film Indonesia.
"Kisah perselingkuhan yang unik dibalut dengan plot yang menarik akan memberikan sajian tayangan yang istimewa di hati penonton, selain itu film ini akan banyak menghadirkan kejutan bagi penonton film Indonesia," ujar Muchamad Wachid dalam jumpa pers di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 26 Desember.
Film ini mengisahkan Danan Dimitri (Morgan Oey) dan Olivia Sastranegara (Acha Septriasa), pasutri yang belum beroleh keturunan setelah bertahun-tahun menikah. Seiring waktu, perkawinan mereka memasuki fase hambar dan membosankan. Rumah tangga Danan-Olivia makin panas setelah keluarga mempertanyakan momongan.
Dipuncak kekesalan, Olivia minta cerai. Konflik memuncak setelah Jordy Anwar (Omar Daniel) “mewarnai” rumah tangga Danan dan Olivia.
Baca juga:
Sutradara John de Rantau menyebut alur cerita Suami Yang Lain sejatinya dekat dengan potret kehidupan masyarakat Indonesia. “Penonton akan dibawa untuk merasakan sedih dan ketegangan yang dialami para tokoh dalam film ini. Akhir cerita film ini pun tak terduga selain itu kisah ini diangkat berdasarkan kejadian sahabat dekat dan kehidupan saya pribadi," ujarnya.
Sudut pandang film Suami Yang Lain mengajak penonton untuk tidak menempatkan perempuan sebagai korban budaya patriaki. "Selama ini perempuan selalu menjadi korban dan yang selalu dipersalahkan bagaimana kalau sekarang perempuan yang berinisiatif seperti laki-laki apa yang akan terjadi? sebuah story yang memberikan alternatif pemikiran terhadap dunia patriarki ,” jelas John de Rantau.