Amerika Serikat Luncurkan Patroli Multinasional di Laut Merah untuk Menanggapi Serangan Houthi

JAKARTA - Sejumlah negara sepakat untuk bersama-sama melakukan patroli di Laut Merah bagian selatan dan Teluk Aden, untuk mencoba melindungi pelayaran komersial dari serangan pemberontak Houthi Yaman.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, dalam kunjungannya ke Bahrain, mengidentifikasi beberapa negara yang ambil bagian dalam pasukan internasional. Tidak jelas apakah negara-negara tersebut bersedia melakukan apa yang telah dilakukan kapal perang AS dalam beberapa hari terakhir, menembak jatuh rudal dan drone Houthi serta bergegas membantu kapal komersial yang diserang.

"Ini merupakan tantangan internasional yang memerlukan tindakan kolektif. Oleh karena itu hari ini saya mengumumkan pembentukan Operation Prosperity Guardian, sebuah inisiatif keamanan multinasional baru yang penting," kata Menhan Austin dalam pernyataannya Hari Selasa, melansir Reuters 19 Desember.

Laporan tersebut mengidentifikasi negara-negara peserta yang dipimpin oleh Amerika Serikat, antara lain Bahrain, Inggris, Kanada, Prancis, Italia, Belanda, Norwegia, Seychelles dan Spanyol.

Kelompok Houthi yang didukung Iran telah memasuki konflik Israel-Hamas dengan menyerang kapal-kapal di jalur pelayaran penting dan bahkan menembakkan drone dan rudal ke Israel, lebih dari 1.000 mil dari pusat kekuasaan mereka di ibu kota Yaman, Sanaa.

Terpisah, kelompok Houthi menyerang dua kapal pelayaran komersial di Laut Merah selatan pada Hari Senin, kata Komando Pusat AS (CENTCOM) dalam sebuah pernyataan. Kapal motor tanker kimia/minyak Swan Atlantic diserang oleh drone dan rudal balistik anti-kapal, katanya.

Pada waktu yang hampir bersamaan dalam insiden terpisah, kapal kargo curah MSC Clara melaporkan adanya ledakan di perairan dekat lokasinya, kata CENTCOM. Tidak ada korban luka yang dilaporkan oleh kedua kapal tersebut.

Sementara itu, juru bicara Houthi Yahya Sarea pada Hari Senin mengidentifikasi kapal yang sama yang diserang dan mengatakan, drone digunakan karena awak kapal gagal menanggapi panggilan dari kelompok tersebut.

Diketahui, kelompok Houthi mengancam akan menargetkan semua kapal yang menuju ke Israel, apapun kewarganegaraannya, dan memperingatkan perusahaan pelayaran internasional agar tidak berurusan dengan pelabuhan Israel.

Mohammed al-Bukhaiti, anggota politbiro Houthi, mengatakan kepada Al Jazeera pada Hari Senin, kelompoknya akan mampu menghadapi koalisi pimpinan AS yang dapat mengerahkan pasukannya ke Laut Merah.