Tencent Tutup Studio Game di AS, Rencana Ekspansi Global Gagal
JAKARTA - Raksasa teknologi asal China, Tencent, telah menutup salah satu studio game-nya di Amerika Serikat yang dianggap sebagai bagian kunci dari rencana ekspansinya secara global untuk menjadi pengembang game yang kompetitif di pasar Barat.
Perusahaan berbasis di Shenzhen ini menarik diri dari studio game AS, Team Kaiju, pada bulan Juni, dan stafnya telah dialihkan untuk bekerja pada gim lain di bawah bendera Tencent, kata sebuah sumber, yang enggan disebutkan namanya karena informasi tersebut belum diumumkan.
Team Kaiju bekerja pada game multipemain berbiaya besar di bawah kepemimpinan perancang game berpengalaman, Scott Warner, sebelum ditutup. Tencent merekrut Warner pada tahun 2020, yang pada saat itu dianggap sebagai perekrutan besar karena Warner adalah direktur untuk hits seperti "Halo 4".
Warner meninggalkan Team Kaiju pada bulan April, menurut akun LinkedIn-nya. Situs web Team Kaiju juga tidak lagi aktif. Sementara Tencent menolak untuk berkomentar.
Baca juga:
- Year in Search 2023: Penelusuran Trending di Google Sepanjang Tahun 2023
- MiUI Hampir Pensiun, Ini Daftar Ponsel Xiaomi yang Akan Dapat Sistem HyperOS
- Halangi Akses Beeper Mini, Empat Senator Adukan Apple dengan Dugaan Tindakan Monopoli Pasar
- Begini Cara Mudah Mengganti Suara Notifikasi Default dengan iPhone iOS 17
Pembubaran ini terjadi saat perusahaan China ini sedang melakukan dorongan untuk membangun studio di luar negeri dan mengembangkan game yang ditujukan untuk pasar internasional.
Tencent baru-baru ini mengumumkan judul paling ambisiusnya untuk konsol yang dinamai "The Last Sentinel", dikembangkan oleh sekitar 200 orang di studio game Lightspeed LA miliknya.
Tencent dikenal luas karena mengembangkan game mobile populer seperti PUBG Mobile yang populer di kalangan pemain Tiongkok dan lebih murah untuk dikembangkan. Eurogamer.net pertama kali melaporkan tentang penutupan Team Kaiju ini.