Ganjar Pernah ‘Ngamuk’ ke Pegawainya Gara-gara Mau Disuap: Bawa Pulang Kalau Tidak Saya Laporkan KPK
JAKARTA - Calon presiden (capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo menyebut anak buahnya pernah mencoba untuk menyuapkan. Ia kemudian minta duit yang diberikan kepada untuk dibawa pulang atau dia siap melaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai upaya pemberian gratifikasi.
Hal ini disampaikan Ganjar saat bertemu dengan Tim Pemenangan Daerah (TPD), caleg partai pengusung, dan relawan Ganjar-Mahfud di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Dia mengaku heran ada upaya tersebut padahal sudah ditegaskan tak ada lagi pejabat daerah yang boleh korupsi.
“Sejak hari ini tidak ada lagi korupsi, tidak ada lagi gratifikasi, tidak ada lagi sogok menyogok,” kata Ganjar seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin, 4 Desember.
“Bung, anda bawa pulang ini. Kasihkan kepada istri anak anda, kalau tidak kembalikan saya, saya laporkan ke KPK sebagai gratifikasi’,” sambungnya menceritakan ulang kejadiannya.
Ganjar mengatakan pemberantasan korupsi memang bukan hal mudah. Sehingga, dia akan berupaya melakukannya jika terpilih bersama Mahfud MD.
“Korupsi harus disikat,” tegasnya.
Baca juga:
- Tegaskan Pemerintah Belum Setujui Revisi UU MK, Mahfud MD: Tidak Ada Unsur Kegentingan
- Jokowi Cek Stok Beras Sambil Bagikan Bantuan Pangan di Manggarai Barat NTT
- Cak Imin Bantah Tudingan Format Debat Cawapres Didampingi Capres Usulan Timnas AMIN
- KPU akan Gelar Rapat Koordinasi dengan Tim Kampanye Bahas Format Debat Capres-Cawapres
Ganjar bersama Mahfud bahkan sudah bersepakat akan memperkuat pendidikan karakter dan wawasan budi pekerti. Jangan sampai, sekolah hanya mendesain siswa menjadi pekerja.
“Jika guru yang mengajarkan karakter itu jujur berintegritas, siswanya belajar untuk kemudian punya integritas. Di saat para siswa kembali ke masyarakat, mereka tidak akan korupsi,” pungkasnya.