Bantah TKN Prabowo-Gibran, Timnas AMIN: Usulan Paslon Hadir Bukan Berarti Hilangkan Debat Cawapres

JAKARTA - Co-captain Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Nihayatul Wafiroh membantah tudingan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran yang menyebut kubu AMIN mengusulkan debat cawapres ditemani oleh capres masing-masing.

Dalam diskusi perencanaan format debat capres-cawapres yang digelar KPU pada 29 November lalu, Nihayatul mengungkapkan pihaknya hanya mengusulkan pasangan calon dihadirkan lengkap setiap debat digelar.

Namun, Nihayatul mengklaim kubu AMIN tak mengusulkan agar debat khusus cawapres dihilangkan.

"Timnas AMIN menyampaikan ide awal dalam diskusi FGD tersebut bahwa sebaiknya dalam setiap agenda debat, pasangan calon capres-cawapres untuk selalu dihadirkan dalam seluruh rangkaian debat. Namun bukan menghilangkan debat cawapres," kata Nihayatul dalam keterangan tertulis, Minggu, 3 November.

Menurut Nihayatul, usulannya mengenai kehadiran paslon secara lengkap tetap penting sekalipun hanya capres atau cawapres saja yang tengah berdebat.

Dalam artian, jika agenda debat yang sedang berlangsung adalah antara cawapres, maka capres bisa tetap dihadirkan meskipun sebagai audiens dan tidak untuk berdebat sama sekali.

"Usulan kami untuk hadir berpasangan lengkap bukan berarti hadir untuk berdebat, serta juga bukan berarti menghilangkan debat antara cawapres," tegasnya.

KPU, lanjut dia, menyatakan akan kembali menggelar rapat teknis debat dengan seluruh tim pasangan capres-cawapres. Perihal itu, Timnas AMIN telah mengirim surat yang mengusulkan agar debat cawapres tetap digelar.

Sebagai informasi, KPU meniadakan format debat Pilpres 2024 yang hanya menampilkan cawapres dalam satu pelaksaan kegiatan. Kali ini tak ada debat khusus cawapres secara terpisah karena pasangan akan datang bersama tiap pelaksanaan debat.

Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran merespons hal ini. Anggota Dewan Pakar Prabowo-Gibran, Dradjad H. Wibowo menyebut bahwa usulan format debat cawapres yang ditemani oleh capresnya justru awalnya diungkapkan oleh kubu AMIN.

Drajad mengungkapkan, usulan ini dikemukakan dalam rapat KPU dengan perwakilan ketiga pasangan capres-cawapres pada 29 November lalu. Rapat tersebut membahas pemaparan KPU mengenai tanggal, tempat, tema, format acara, desain, dan susunan acara debat.

"Perwakilan Anies-Muhaimin menyampaikan beberapa masukan atau usulan. Salah satunya berbunyi kira-kira sebagai berikut, 'agar dalam setiap sesi debat, capres dan cawapres hadir bersama, pembagian waktu atau porsi berbicara silakan diatur oleh KPU'," tutur Drajad.

Drajad menyebut, usulan ini disampaikan oleh seorang Ibu dari perwakilan Anies-Muhaimin dan dikuatkan oleh rekannya. Namun, TKN Prabowo-Gibran tak mengetahui siapa sosok pengusul tersebut.

Kemudian, saat perwakilan pasangan Prabowo-Gibran mendapat giliran mengungkapkan usulannya, Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Burhanuddin Abdullah menyetujui usulan dari kubu Anies-Cak Imin.

"Dengan demikian, jelas dan gamblang bahwa Presiden Jokowi sama sekali tidak melakukan intervensi urusan debat kepada KPU. Bahkan saya pribadi meyakini Beliau tidak mengetahui tentang adanya usulan tersebut," tegasnya.