NASA Akan Luncurkan Proyek Tahunan Balon Ilmiah dari Antarktika
JAKARTA – Sebagai program tahunan, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) akan kembali meluncurkan Balon Berdurasi Panjang (LDB) Antarktika pada 1 Desember mendatang.
Tidak berbeda dari penerbangan tahun lalu, balon ini akan diluncurkan dari Kamp LDB di dekat Stasiun McMurdo, Antarktika. LDB akan membawa lima misi, salah satunya adalah misi pemecahan rekor LDB selama 55 hari, 1 jam, dan 34 menit.
“Kampanye balon tahunan berdurasi panjang di Antarktika adalah acara utama program ini untuk misi jangka panjang,” kata Pejabat Kepala Kantor Program Balon (BPO) NASA, Andrew Hamilton.
Sesuai pernyataan Hamilton, LDB adalah bagian dari misi Observatorium Terahertz Spektroskopi ULDB Galaksi/Ekstragalaksi (GUSTO). Selama lebih dari 55 hari, LDB akan berada di langit belahan bumi paling selatan.
Balon ini akan digunakan untuk memetakan galaksi Bima Sakti, termasuk pusat galaksi dan Awan Magellan Besar. GUSTO akan membaca data LDB untuk mendalami wawasan mengenai siklus kehidupan bintang melalui pengukuran gas emisi.
Baca juga:
- Nilai Rata-rata Pendapatan Tak Terlaporkan dari Kripto di Jepang Turun 19% pada 2022
- Aset Digital Senilai Rp11,6 Triliun Akan Diluncurkan pada Desember 2023
- Didi Global Alami "Gangguan Sistem," Pengguna Kesulitan Pesan Layanan Taksi
- Huawei Optix Club 2023: Perkenalkan Solusi F5G Terbaru Untuk Dukung Transformasi Digital Indonesia
Selain LDB, GUSTO memiliki misi lain seperti Muatan Sub-Orbital Anti-Elektron (AESOP-Lite), Peluncuran Tangan Tenaga Surya Evaluasi Durasi Panjang (LAURA), dan Peluncuran Tangan Infrasonik Antarktika (Anihala).
Misi AESOP-Lite akan dipimpin oleh Universitas Delaware dan Universitas California Santa Cruz. Kedua universitas itu akan mengukur elektron dan positron dari sinar kosmos setelah menerbangkan AESOP-Lite dengan balon berukuran 60 juta kaki.
Sementara itu, LAURA merupakan misi yang dipimpin oleh Fasilitas Balon Ilmiah Columbia untuk memanfaatkan panel surya. Balon ini sebelumnya hanya diterbangkan beberapa hari, tetapi NASA akan mengubahnya menjadi penerbangan jangka panjang.
Terakhir, Anihala adalah muatan dukungan untuk AESOP-Lite, tetapi dikelola oleh Institus Fisika Luar Angkasa Swedia dan Lab Nasional Sandia. Muatan ini akan mengukur suara latar belakang di stratosfer di ketinggian yang tidak mencapai suara manusia.