Bagikan:

 

JAKARTA - Galactic/Extragalactic ULDB Spectroscopic Terahertz Observatory (GUSTO), eksperimen ilmiah NASA yang diluncurkan di Antarktika, berhasil memecahkan rekor pada Sabtu, 24 Februari.

Balon ilmiah itu mengantongi rekor penerbangan terlama dengan waktu 50 hari, satu jam, dan 34 menit. Rekor ini menggeser posisi Super Trans-Iron Galactic Element Recorder (SUPER-TIGER), misi balon ilmiah yang diluncurkan pada Desember 2012.

Menurut Kepala Kantor Program Balon NASA Andrew Hamilton, rekor ini berhasil dicapai karena dukungan dari beberapa pihak seperti tim operasi, produsen balon Aerostar, yayasan National Science Foundation (NSF), dan tim Manajemen Misi NASA.

"Semuanya berperan penting dalam keberhasilan misi ini yang benar-benar menunjukkan kemampuan dan nilai Long Duration Ballooning kepada komunitas Ilmiah," kata Hamilton, dikutip VOI dari blog resmi NASA pada Selasa, 27 Februari.

Selain karena dukungan beberapa pihak, Hamilton yakin bahwa GUSTO mampu bertahan di langit karena kesehatan balon dan angin stratosfer. "Angin di stratosfer sangat mendukung dan memberikan kondisi stabil untuk penerbangan jangka panjang.”

GUSTO diluncurkan pada 31 Desember lalu dari Perkemahan Balon Durasi Panjang, Antarktika. Meski sudah memecahkan rekor, balon ini masih terbang mengelilingi Kutub Selatan. Saat ini, GUSTO sedang berada di ketinggian 125.000 kaki atau 38,1 kilometer.

Selama mengelilingi Antarktika, balon ilmiah ini memetakan galaksi Bima Sakti dan Awan Magellan Besar yang berada di sekitarnya. Balon dengan detektor sensitif ini juga akan mengukur garis emisi karbon, oksigen, dan nitrogen untuk mempelajari siklus hidup antarbintang.

Rencananya, GUSTO akan bertugas selama 60 hari. Setelah lewat dari jadwal yang ditentukan, balon dengan teleskop itu akan dibiarkan terbang selama mungkin. Jika memungkinkan, GUSTO akan terus mendemonstrasikan teknologi yang dibawa.