Kematian Anak Petinggi TNI AU yang Terbakar di Ring 1 Lanud Halim Perdanakusuma Murni Bunuh Diri
JAKARTA – Masih ingat peristiwa kematian seorang pelajar SMU inisial CH (16) anak petinggi TNI AU yang terbakar di ring 1 Pos Spion, kawasan ring 1, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, September lalu? Berdasarkan hasil penyelidikan Polres Metro Jakarta Timur, kasus tersebut tidak ditemukan unsur pidana.
"Kesimpulannya, tidak ditemukan adanya peristiwa pidana pada kasus ini," kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Leo Simarmata kepada VOI, Kamis, 23 November.
Namun Kombes Leo enggan menjelaskan penyebab kematian korban. Apakah CH murni bunuh diri?
"Betul (korban menusuk diri sendiri). Semua alat bukti menguatkan peristiwa tersebut. Kami hanya memberikan kepastian hukum," ujarnya.
Dari hasil autopsi di RS Polri, ditemukan enam luka tusuk di tubuh korban. Tiga luka tusuk diantaranya sangat fatal karena berada di hati.
"Hasil pemeriksaan kimbiofor, tidak ada bercak darah di TKP dan tidak ada DNA lain (selain DNA korban) di TKP. Hanya ada bahan bakar bensin di TKP, dan tidak ada alat bakar lain selain bensin," katanya.
Baca juga:
- Ghisca Debora Mengaku Kenal dengan Penyelenggara Konser Coldplay, Itu yang Bikin Korban Percaya
- Digelandang Korban Penipuan Konser Coldplay ke Polres Jakpus, Ghisca Debora Sempat Dimediasi Namun Gagal
- Ghisca Debora Aritonang Penipu Tiket Konser Coldplay Rp1,3 M, Mahasiswi yang Tinggal di Tangerang
- Penipu Tiket Konser Coldplay Senilai Rp1,3 Miliar Ditangkap
Sebelumnya, seorang pelajar SMU berinisial CH (16) ditemukan tewas dengan kondisi tubuh terbakar api di dalam pos spion, area Ring 1 Lanud Halim Perdanakusuma.
Hasil pemeriksaan di tempat kejadian perkara (TKP), kepolisian menemukan sebilah pisau dengan gagang rusak.
"Saat ditemukan, korban berinisial CHR (16) ditemukan dalam kondisi terbakar. (di TKP ditemukan) satu bilah pisau," kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Leo Simarmata kepada VOI, Selasa, 26 September, lalu.
Kalau itu, diduga kuat bahwa kematian CH adalah akibat pembunuhan. Namun keterangan Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leo Simarmata, peristiwa itu tidak memiliki unsur pidana. Dan, ia menegaskan kasus telah ditutup.