AS akan Mempermudah Penyelidikan Kasus Penggunaan Kecerdasan Buatan untuk Melanggar Hukum
JAKARTA - Penyelidikan kasus di mana kecerdasan buatan (AI) digunakan untuk melanggar hukum akan disederhanakan di bawah proses baru yang disetujui oleh Komisi Perdagangan Federal AS (FTC). Hal ini dikatakan badan tersebut pada Selasa, 21 November.
Langkah ini, bersama dengan tindakan lain, menyoroti minat FTC dalam mengejar kasus yang melibatkan AI. Kritikus teknologi telah mengatakan bahwa hal itu dapat digunakan untuk menipu.
Badan tersebut, yang sekarang memiliki tiga anggota Partaiu Demokrat, dengan suara bulat memutuskan untuk mempermudah staf untuk mengeluarkan permintaan dokumen sebagai bagian dari penyelidikan jika itu terkait dengan AI.
Baca juga:
- Kontroversi CEO OpenAI: Perdebatan Kunci dalam Pengembangan Kecerdasan Buatan
- Pekerja IT Korea Utara Manfaatkan Nama Palsu dan Skrip Palsu untuk Cari Pekerjaan di Perusahaan Teknologi Barat
- Dewan Direksi OpenAI Dekati CEO Anthropic untuk Gantikan Sam Altman dan Kemungkinan Merger
- Investor OpenAI Mengevaluasi Tindakan Hukum Setelah Pemecatan Sam Altman
Dalam sidang pada bulan September, Komisaris Rebecca Slaughter, seorang anggota Partai Demokrat yang telah dinominasikan untuk masa jabatan lain, setuju dengan dua anggota Partai Republik yang dinominasikan ke badan tersebut. Ia menyatakan bahwa badan tersebut harus fokus pada masalah-masalah seperti penggunaan AI untuk membuat email phishing dan robocall yang lebih meyakinkan.
Badan tersebut mengumumkan kompetisi minggu lalu yang bertujuan untuk mengidentifikasi cara terbaik untuk melindungi konsumen dari penipuan dan kerugian lain yang terkait dengan kloning suara.