Presiden China Xi Jinping: Cara Terbaik Penyelesaian Konflik Palestina-Israel Adalah Solusi Dua Negara
JAKARTA - Presiden China Xi Jinping kembali menyerukan gencatan senjata konflik di Jalur Gaza dan pembebasan seluruh sandera, menegaskan kembali solusi dua negara menjadi jalan keluar terbaik konflik di wilayah tersebut.
Itu disampaikan Presiden Xi saat mengikuti pertemuan puncak luar biasa secara virtual negara-negara yang tergabung dalam BRICS, untuk membahas masalah Palestina-Israel.
"Saya telah menekankan berkali-kali bahwa cara terbaik untuk menyelesaikan konflik yang berulang antara Palestina dan Israel adalah 'solusi dua negara'," kata Presiden Xi, mengutip CNN dari kantor berita Xinhua 22 November. kata Xi,
Tanpa penyelesaian yang adil atas permasalahan Palestina, menurut Presiden Xi, tidak akan ada perdamaian dan stabilitas abadi di Timur Tengah.
Lebih jauh Ia juga menyerukan agar semua kekerasan dan serangan terhadap warga sipil dihentikan, langkah-langkah harus diambil untuk memastikan aliran bantuan kemanusiaan yang aman dan lancar, penyediaan lebih banyak bantuan kemanusiaan kepada orang-orang di Gaza dan menghentikan "hukuman kolektif" di wilayah tersebut melalui migrasi paksa, memutus pasokan air, listrik dan bahan bakar.
"Dalam situasi saat ini, BRICS adalah waktu yang tepat dan perlu untuk menyuarakan suara keadilan dan perdamaian mengenai pertanyaan Palestina-Israel," kata Presiden Xi.
Pertengahan Oktober lalu, Presiden Xi menyerukan gencatan senjata, mengatakan solusi dua negara adalah satu-satunya jalan keluar dari konflik Israel-Hamas.
Baca juga:
- Filipina Luncurkan Patroli Laut dan Udara dengan AS, Presiden Marcos Jr: Lingkungan Lebih Aman dan Stabil
- Ingatkan Argentina Pemutusan Hubungan Bisa Jadi Kesalahan Serius, Mao Ning: China Bersedia Terus Bekerja Sama
- Peringatkan Kesepakatan Soal Sandera Bisa Jadi Bumerang, Menteri Keamanan Nasional Israel: Kami Tidak Diberitahu
- Pemimpin Hamas Ungkap Hampir Capai Kesepakatan Gencatan Senjata, Pejabat Senior Israel Kasih Kode Pembebasan Sandera
Pada saat itu Ia juga mengatakan Tiongkok bersedia bekerja sama dengan Mesir dan negara-negara Arab untuk "mempromosikan solusi yang komprehensif, adil dan langgeng terhadap masalah Palestina," menurut CCTV.
KTT virtual darurat tersebut dihadiri oleh Brasil, Rusia, India, Tiongkok dan Afrika Selatan.
Afrika Selatan memimpin pertemuan puncak virtual tersebut. Kepresidenan Afrika Selatan mengatakan, para perwakilan delegasi Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) juga hadir dalam kesempatan tersebut.