Sejarah Hari Ini, 21 November 1976: Aksi Sylvester Stallone Jadi Rocky Balboa Rebut Perhatian Dunia

JAKARTA – Sejarah hari ini, 47 tahun yang lalu, 21 November 1976, Film fenomenal, Rocky tayang perdana di Kota New York, Amerika Serikat (AS). Film yang bercerita terkait seorang tukul pukul mafia, Rocky Balboa (Sylvester Stallone) yang menjelma jadi petinju profesional dan mampu merebut perhatian dunia.

Sebelumnya, karier Stallone dalam dunia seni peran tak mulus-mulus amat. Ia beberapa kali mendapatkan penolakan. Ia tak menyerah. Dewi fortuna pun berada dipihaknya kala melebarkan sayap jadi aktor sekaligus penulis skenario.

Ambisi Stallone jadi bintang film papan atas dunia tak pernah surut. Ia menekuni dunia seni peran dengan sungguh-sungguh. Ia pun ikut sekolah khusus untuk mengembangkan bakat beradu peran. Narasi itu membuat Stallone memilih Kota New York sebagai tempat berkarier pada 1970-an.

Stallone beranggapan kesempatannya sebagai bintang film kian terbuka. Namun, kariernya sebagai bintang film tak mulus-mulus saja. Boleh jadi Stallone banyak menerima panggilan untuk proses pemilihan peran (casting).

Poster film Rocky yang tayang perdana pada 21 November 1976. (Wikimedia Commons)

Perkara diterima sebagai aktor justru tak banyak. Kebanyakkan ia dipilih sebagai peran pendukung. Suatu posisi yang membuat mimpinya jadi bintang film papan atas kian sulit. Semuanya berubah kala Stallone terpesona dengan pertandingan tinju yang mempertemukan petinju kesohor Muhammad Ali melawan Chuck Wepner pada 24 Maret 1975.

Pertandingan itu memang dimenangkan oleh Muhammad Ali. Namun, bukan Ali yang menarik minat Stallone, tapi Chuck Wepner. Stalonne menganggap Chuck sebagai sosok penuh inspirasi. Chuck sama sekali tak diunggulkan dalam pertandingan itu.

Media massa sampai meramal Chuck kalah dalam tiga babak saja. Angapan itu salah. Chuck mampu bertahan hingga ronde terakhir. Pembuktian Chuck membawanya meraih popularitas. Pun kemudian Stallone terinspirasi membuat skenario film berdasarkan semangat Chuck. Skenario film itu berjudul Rocky.

“Tak ada yang memprediksi Chuck Wepner bakal mengimbangi Muhammad Ali tatkala terpilih bertarung di atas ring melawan juara dunia kelas berat itu. Chuck hanyalah penjual minuman keras di New Jersey dan petinju biasa dengan karier tak begitu dikenal. Orang-orang memprediksi dia tak akan mampu bertahan lebih dari tiga babak dalam duel pada 1975 itu.”

“Chuck memang tidak menang. Dia ‘hanya’ berhasil menahan Muhammad Ali selama 15 ronde yang super melelahkan. Ali sempat senewen. Chuck, petinju berjulukan The Bayonne Bleeder, memang dinyatakan kalah, tapi pertandingan tersebut tak terlupakan. la tenar,” ungkap Moyang Kasih Dewi Merdeka dalam tulisannya di Majalah Tempo berjudul Kisah Sebenarnya Si Real Rocky (2017).

Pertandingan Muhammad Ali vs Chuck Wepner di Cleveland, Ohio pada 24 Maret 1975 menjadi inspirasi bagi Sylvester Stallone membuat skenario film Rocky. (Cleveland Press Collection/CSU Archieves)

Skenario Rocky pernah dibawa Stallone ke mana-mana. Banyak rumah produksi yang tertarik mengangkat cerita Rocky. Namun, ketertarikan hanya sebatas pada cerita. Bukan sepaket dengan Stallone sebagai aktor utamanya.

Usaha itu kemudian membawakan hasil. Sutradara John G. Avildsen kepincut dengan cerita Rocky. Stallone lalu dipilihnya sebagai bintang utama. Sebab, Stallone memang menginginkannya. Hasilnya gemilang. Film itu memakan 28 hari untuk pengambilan gambar tak lama setelahnya.

Sosok Rocky Balboa yang diperankan Stallone bak menyerupai Chuck Wepner. Namun, dengan latar belakang yang berbeda. Rocky Balboa justru digambar bak tukung pukul mafia – penagih utang. Rocky kemudian bak mendapatkan durian runtuh. Ia mendapatkan kesempatan bertinju dengan petinju kelas dunia Apollo Creed (Carl Weathers).

Film yang mengangkat tentang sisi baik Chuck Wepner pun mendapatkan perhatian tinggi. Itulah yang dirasakan kala Rocky tayang perdana di New York City pada 21 November 1976. Penayangan disambut dengan gegap gempita. kemudian, film itu meraih sukses di seantero dunia dan diikuti dengan seri lanjutan dari Rocky.

Pengambilan gambar adegan pertandingan Rocky (Sylvester Stallone) vs Apollo Creed yang diperankan Carl Weathers dalam sekuel pertama film Rocky. (United Artist)

“Namun promosi berkekuatan tinggi (tampaknya sebagian besar gratis) yang menyertai kelahiran Rocky, pada gilirannya, harus membuat film tersebut mendapatkan ekspektasi tinggi. sebab, semua orang tahu Stallone yang pernah berperan dalam The Lords of Flatbush (1974) tak begitu sukses mengambil animo masyarakat.”

“Stallone pun membuktikan bahwa ia yang terbaik. Ia menulis skenario sekaligus pemeran utama dalam film Rocky. Rocky diceritakan sebagai seorang pemuda yang pada siang hari, menjadi penagih utang mafia. Sedang pada malam hari mengejar karir tinju kelas tiga,” ungkap Vincent Canby dalam tulisannya di surat kabar The New York Times berjudul Rocky: Pure 30's Make-Believe (1976).