Valuasi Blockchain.com Anjlok, Masih Dapat Suntikan Dana Rp 1,7 Triliun
JAKARTA - Blockchain.com, penyedia layanan pertukaran dan dompet kripto terkemuka, dikabarkan mendapat suntikan dana sebesar $110 juta (Rp1,7 triliun) dalam putaran Seri E yang dipimpin oleh Kingsway.
Kendati begitu, menurut Bloomberg, valuasi perusahaan ini turun drastis menjadi kurang dari setengah dari $14 miliar (Rp218 triliun) yang dicapai pada awal 2022. Bloomberg menyebut putaran Seri E ini sebagai "pembiayaan strategis" bagi Blockchain.com.
Meski begitu, perusahaan ini tidak memberikan tanggapan resmi terkait penurunan valuasinya, yang menandakan adanya down round, yaitu situasi di mana perusahaan mendapat penilaian lebih rendah dari putaran sebelumnya.
Blockchain.com telah mengumpulkan total $600 juta (Rp9,3 triliun) dari berbagai investor, menurut data Crunchbase. Selain Kingsway, yang juga menjadi investor utama pada Oktober 2022, Blockchain.com juga didukung oleh Lightspeed Venture Partners, Coinbase Ventures, Lakestar, dan Baillie Gifford dalam putaran Seri E ini.
Baca juga:
Lightspeed Venture Partners merupakan investor awal Blockchain.com, yang memimpin putaran pendanaan pada awal 2022. Sementara itu, Baillie Gifford, yang terkenal sebagai pendukung Tesla, juga pernah menginvestasikan $100 juta (Rp1,6 triliun) untuk Blockchain.com pada putaran Seri C pada tahun 2021.
Sebagai informasi tambahan, Blockchain.com adalah sebuah perusahaan yang menyediakan layanan pertukaran dan dompet kripto. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2011 oleh Nicolas Cary, Peter Smith, dan Ben Reeves, dengan nama awal Blockchain.info. Nama ini diambil dari istilah blockchain, yaitu teknologi yang menjadi dasar dari mata uang kripto seperti bitcoin.
Pada tahun 2014, perusahaan ini mengubah namanya menjadi Blockchain.com, dan mulai menawarkan berbagai produk dan layanan terkait kripto, seperti platform perdagangan, pinjaman, dan investasi. Blockchain.com merupakan salah satu perusahaan kripto terbesar di dunia, dengan lebih dari 76 juta dompet terdaftar dan lebih dari $800 miliar transaksi diproses.