Enggan Tinggalkan Pasien, Dokter di RS Al-Shifa Gaza Tolak Perintah Evakuasi Israel
JAKARTA - Para dokter di rumah sakit Al-Shifa yang terletak di Gaza utara, menolak perintah evakuasi wajib rumah sakit dari Israel Defense Forces (IDF), lantaran khawatir sekitar 700 pasien berisiko akan meninggal jika dibiarkan, menurut Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza Dr. Munir Al- Bursh.
"Masalahnya bukan pada dokternya, melainkan pasiennya. Dan jika mereka ditinggal, mereka akan mati. Jika mereka dipindahkan, mereka akan mati dalam perjalanan, inilah masalahnya, kita berbicara tentang 700 pasien," terang Dr. Al-Bursh kepada CNN Hari Senin Senin, seperti dilansir 14 November.
"Sampai saat ini belum ada tanggapan dari para dokter, namun beberapa pengungsi dan keluarganya telah meninggalkan rumah," tandasnya.
Diketahui, beberapa ribu orang telah berlindung di kompleks rumah sakit, menurut dokter di fasilitas kesehatan tersebut.
Perintah evakuasi tersebut, menurut Dr. Al-Bursh, tidak dikoordinasikan dengan lembaga kemanusiaan internasional mana pun, misalnya Palang Merah Internasional.
Kurangnya koordinasi menimbulkan kekhawatiran mengenai keamanan dan kelayakan pemindahan pasien dalam jumlah besar, banyak di antaranya berada dalam kondisi kritis dan akan meninggal dalam perjalanan, katanya.
Diberitakan sebelumnya, Rumah sakit terbesar dan kedua di Gaza, Al-Shifa dan Al-Quds mengatakan mereka menghentikan operasinya akibat kekurangan pasokan bahan bakar hingga obat-obatan.
Dirjen WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut kondisi yang terjadi sebagai hal yang tragis, di mana itu membuat pasien tidak mendapatkan perawatan yang layak, sementara pasien baru tidak dapat diterima karena keterbatasan tempat, bahan bakar hingga pasokan medis, dikutip dari Reuters.
Baca juga:
- Rishi Sunak Reshuffle Kabinet: Mendagri Braverman Dicopot, Mantan PM David Cameron Jadi Menlu
- Presiden Zelensky Minta Warga Ukraina Bersiap Hadapi Peningkatan Serangan Rusia Jelang Musim Dingin
- Pertegas Peringatan Terhadap Hizbullah, Militer Israel: Warga Lebanon akan Menanggung Akibat dari Kecerobohan
- Penasihat Presiden Biden Sebut AS Tidak Ingin Melihat Baku Tembak di Rumah Sakit Gaza
Ashraf Al-Qidra, juru bicara Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas, mengatakan bahwa dari 45 bayi di inkubator di RS Al-Shifa, tiga di antaranya telah meninggal.
Sementara itu, seorang ahli bedah plastik di RS Al-Shifa mengatakan pemboman gedung inkubator telah memaksa mereka untuk menjajarkan bayi prematur di tempat tidur biasa, menggunakan sedikit daya yang tersedia untuk menghangatkan AC.