Bukti Video Tak Cukup Meyakinkan, Politisi Gerindra Habiburokhman Tolak Percaya Munarman Terlibat ISIS
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Habiburokhman mengaku tidak percaya mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman terlibat dengan kelompok teroris ISIS. Sebab, bukti video pernyataan Ahmad Aulia alias AA tidak cukup meyakinkan.
"Saya agak mengkritisi. Pertama (video) dua orang menyampaikan testimoni, tapi kenapa diviralkan? Kalau itu produk hukum, menurut saya lebih baik ditelusuri dulu kebenarannya, ditindaklanjuti secara hukum, dicari korelasi antara satu fakta dengan fakta lainnya. Setelah selesai semua proses baru diviralkan. Kalau belum apa-apa sudah diviralkan, tentu ini akan menimbulkan pertanyaan publik," tuturnya, dalam diskusi virtual, Minggu, 14 Februari.
Apalagi, kata dia, bukti tidak hanya berupa video. Namun, harus didukung dengan bukti lainnya, seperti komunikasi, dokumen, keterangan seseorang dan sebagainya.
"(Bukti) keterangan orang, apa lagi quote on quote orang yang sedang ditahan itu kan kita susah sekali (percaya). Tentu akan menimbulkan pertanyaan, orang itu secara merdeka atau tidak menyampaikannya. Maksudnya tertekan atau tidak," jelasnya.
Baca juga:
- Baiat Terduga Teroris Dihadiri Munarman, Polri: Masih Didalami Densus 88
- Kesaksian Lengkap Ahmad Aulia, Terduga Teroris yang Seret Nama Munarman FPI Saat Baiat
- Siapa Munarman, Mantan Sekretaris Utama FPI yang Sempat Jadi Pembela HAM dan Terinspirasi Abu Bakar Ba'asyir
- Baiat Terduga Teroris Seret Nama Munarman FPI, Polri: Masih Menunggu Kerja Densus 88
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini mengaku mengenal Munarman sejak tahun 1990-an. Karena itu, dirinya tahu cukup baik sosok Munarman. Menurut dia, Munarman berbeda dengan kelompok ISIS. Sebab, ia cenderung bersuara di muka umum.
"Cara berjuang Munarman jauh dengan yang dilakukan ISIS. Beliau terbiasa berjuang di area terbuka, area terang benderang, tidak melakukan kekerasan dan lain sebagainya yang menjadi ciri dari ISIS," jelasnya.
Di samping itu, Habiburokhman mengaku juga tidak percaya FPI memberikan dukungan kepada ISIS. Pasalnya, dugaan itu tidak pernah terbukti.
"Kalau toh ada kejadian tahun 2015, itu enam tahun yang lalu, dalam penyidikan tindak pidana teroris saya rasa biasanya dilakukan dengan cepat," tuturnya.
Meksi begitu, Habiburokhman menyerahkan kasus ini kepada pihak yang berwajib untuk meproses penyelidikan dan penyidikan. "Jadi kita serahkan saja ini kepada proses hukumnya seperti apa, kita enggak bisa bernarasi, enggak bisa juga berspekulasi dalam kasus ini," ucapnya.
Sebelumnya, keterlibatan Munarman dalam gerakan ISIS ini pertama kali keluar dari mulut terduga teroris Ahmad Aulia (AA). Ahmad Aulia adalah terduga teroris yang ditangkap di Makassar.
Ahmad Aulia mengatakan, dirinya berbaiat ke Abu Bakar Al Baghdadi, pimpinan ISIS, saat deklarasi FPI mendukung Daulatul Islam pada Januari 2015. Saat berbaiat dihadiri Munarman selaku pengurus FPI Pusat, Ustaz Fauzan dan Ustaz Basri yang memimpin baiat. Setelah baiat, Ahmad Aulia mengaku rutin mengikuti taklim di markas FPI Makassar.